Aku Kau Dan Dia 16
JADIAN
Theme Song Jadian
By The Junas Monkey
Aku suka dia
Tapi ku tak tahu untuk
Bilang kepadanya
Jika aku suka
Jatuh cinta kepadanya
Dia cinta yang pertama
Dia yang bisa membuat aku
Merasa deg-degan
Berdebar di dada
Diam saat mengingatnya
Bulan tolong katakan
Bintang bantu bisikkan
Kepada dirinya
Kalau aku mau
Jadi kekasihnya
Ooo
Aku yakin diriku
Nanti pasti membuatnya
Suka kepadaku
Cinta kepadaku
Dan kita akan jadian
Bulan tolong katakan
Bintang bantu bisikkan
Kepada dirinya
Kalau aku mau
Jadi kekasihnya
Ooo
Bulan tolong katakan
Bintang bantu bisikkan
Kepada dirinya
Kalau aku mau
Jadi kekasihnya
Ooo
Bulan tolong katakan
Bintang bantu bisikkan
Kepada dirinya
Kalau aku mau
Jadi kekasihnya
Ooo
<< Cerita Sebelumnya
Revan tengah di perpustakaan, dimana Putra dan Indah juga ada disitu. dan sepertinya Revan sedang sedang mengamati seseorang di antara mereka, tapi tiba-tiba ke pergok si Bella pacarnya. Dan sepertinya Bella curiga kalau Revan sedang suka sama seseorang. Selain dirinya, akhirnya Bella ngambek dan berlalu pergi
" huft iya, Aku gak boleh suka sama Indah, karena Putra Dan Indah sepertinya saling menyukai " sambil memejamkan mata dan memegang dagu Revan bergumam
" baik lah, aku akan menyatukan mereka berdua " dengan semangat Revan bertekat
" heh . . Kak Revan, lagi ngapain? " tiba-tiba Putra muncul
" gyaaaaaa . . . Eh elu dek, ngagetin aja dah " Revan kaget dengan tingkah lucu
" lah, siapa yang ngagetin kak. Oh iya lagi apa kak " heran
" a anu . . ya, lagi cari-cari dan baca-baca buku dong "
" oh . . Apa gak terbalik tuh kak baca bukunya "
" jiaaah . . I iya, ini lagi belajar baca buku terbalik hehe "
" haha kak Revan ada ada aja deh "
" hehe, ya suka suka yeh, oh iya tadi pagi kok berangkat duluan sih, padahal kakak ke rumah kamu mau jemput loh "
" iya kak, masa mau ngerepotin kakak aja "
" jangan begitu, gak ngerepotin lah, Putra kan adik kakak "
" kak Revan . . " Putra senyum dengan mata berkaca kaca
" sekarang udah mau pulang yah, kakak antar yah "
" hmm boleh, tapi aku mau jenguk Dion dulu, karena kata Indah tadi, katanya Dion sedang sakit kak "
" oh ya udah kakak anterin, tau rumahnya? "
" iya tau kak. "
Sementara itu Dion yang sedang sakit akibat kehujanan dan berlama lama di shower, tengah tiduran dikamarnya, terlihat gak ada yang ngurus. Mama dan papanya tinggal dan tidur di tokonya. Mungkin dia gak memberitahu mamanya kalau dia sedang sakit.
KRIEEET . . . pintu kamarnya terbuka, terlihat seseorang masuk.
" Dion, makan dan minum obat yah " tawar Joko Sepupunya
Dion gak menjawabnya, malah dia memiringkan tubuhnya membelakangi, membuang muka ke Joko
" ini kak Joko pulang sekolah tadi belikanmu bubur ayam enak loh "
" . . . . . " Dion tetap diam, gak menjawab sedikit pun.
" Dion, kau masih benci sama kakak yah, ayo makan sedikit aja " bujuk Joko sambil mengusap punggung Dion
" baik lah, aku akan menyatukan mereka berdua " dengan semangat Revan bertekat
" heh . . Kak Revan, lagi ngapain? " tiba-tiba Putra muncul
" gyaaaaaa . . . Eh elu dek, ngagetin aja dah " Revan kaget dengan tingkah lucu
" lah, siapa yang ngagetin kak. Oh iya lagi apa kak " heran
" a anu . . ya, lagi cari-cari dan baca-baca buku dong "
" oh . . Apa gak terbalik tuh kak baca bukunya "
" jiaaah . . I iya, ini lagi belajar baca buku terbalik hehe "
" haha kak Revan ada ada aja deh "
" hehe, ya suka suka yeh, oh iya tadi pagi kok berangkat duluan sih, padahal kakak ke rumah kamu mau jemput loh "
" iya kak, masa mau ngerepotin kakak aja "
" jangan begitu, gak ngerepotin lah, Putra kan adik kakak "
" kak Revan . . " Putra senyum dengan mata berkaca kaca
" sekarang udah mau pulang yah, kakak antar yah "
" hmm boleh, tapi aku mau jenguk Dion dulu, karena kata Indah tadi, katanya Dion sedang sakit kak "
" oh ya udah kakak anterin, tau rumahnya? "
" iya tau kak. "
Sementara itu Dion yang sedang sakit akibat kehujanan dan berlama lama di shower, tengah tiduran dikamarnya, terlihat gak ada yang ngurus. Mama dan papanya tinggal dan tidur di tokonya. Mungkin dia gak memberitahu mamanya kalau dia sedang sakit.
KRIEEET . . . pintu kamarnya terbuka, terlihat seseorang masuk.
" Dion, makan dan minum obat yah " tawar Joko Sepupunya
Dion gak menjawabnya, malah dia memiringkan tubuhnya membelakangi, membuang muka ke Joko
" ini kak Joko pulang sekolah tadi belikanmu bubur ayam enak loh "
" . . . . . " Dion tetap diam, gak menjawab sedikit pun.
" Dion, kau masih benci sama kakak yah, ayo makan sedikit aja " bujuk Joko sambil mengusap punggung Dion
B U U G H . . . . C R A A A N G
" Jangan sentuh aku lagi bangsat " dengan keras Dion memukul Joko sepupunya itu
" aaargh . . . " bibir joko berdarah dan mangkuk bubur yang di pegangnya jatuh pecah
" keluar . . Keluar kau dari kamarku " bentak Dion pada Joko
Joko pun keluar dari kamar Dion. sepertinya Dion masih benci dan kesal kepadanya. Karena Joko dia pernah mencabuli Dion sepupunya itu, kejadiannya saat Dion kelas 5 SD dan joko kelas 1 SMP. Dan sejak saat itu. Gak ada komunikasi lagi di antara mereka, padahal dulu sebelum petaka itu mereka sangat dekat, layaknya adik kakak sungguhan.
Jadi saat tadi Dion disentuh punggungnya, Mungkin dia berpikiran kalau sepupunya bakal mengerjainya lagi. Padahal Joko hanya ingin menyuruhnya makan dan minum obat
Tapi karena sekarang Dion udah besar sehingga iya bisa melawan, gak seperti dulu yang hanya bisa menangis.
" maafkan aku kak Joko. Andai saja petaka itu gak terjadi . . Sebenernya aku kangen saat-saat kita bercanda dan tertawa bermain bersama seperti dulu "
" Dion gak nyangka kak, kak Joko yang udah aku anggap seperti kakakku sendiri. Sesosok kakak yang aku pikir akan menjaga dan melindungiku, Tega berbuat seperti itu kepadaku. Hingga aku jadi seperti ini " hati kecil Dion berkata dan menangis
Satu jam kemudian
" Dion kamu sakit ya nak, kenapa gak kasih tau mama. tadi Joko telpon mama "
" Dion gak apa-apa kok ma "
" gak apa-apa gimana panas gini "
Dion pun Di kompres Mamanya, dan saat mamanya mengambil air minum, Dion terlihat meneteskan air mata.
" ma. Maaf kan Dion ma, Anak mama yang satu-satunya ini. Memiliki kelainan. Dion gak normal ma, Dion lebih tertarik ke sesama lelaki hiks "
" Dion " tiba-tiba mamanya udah ada di pintu kamarnya, sambil membawa obat dan air minum
" ha, ya a apa ma " Dion gugup dan panik, karena jangan-jangan mamanya dengar keluhannya tadi
" ada temen sekolah kamu nih, ayo masuk aja Dion sedang tiduran tuh "
" iya, makasih tante "
" ah, Pu Putra? " Dion bangun, duduk
" i iya. Kata Indah, katanya kamu sakit "
" gak cuma demam doang kok "
Terlihat keduanya masih canggung
" kamu kesini sama siapa? " tanya Dion
" sa . . Sama kak Revan. Tuh "
" he, permisi hehe" sapa Revan garuk kepala
" oh " terlihat Dion gak senang akan kehadirannya
" ma maaf, toilet dimana ya " tanya Revan, kebelet
" di bawah " jawab Dion
" jiah kak Revan " sela Putra
Revan pun kebawah, dan kini hanya mereka berdua. Kecanggungan masih menyelimuti mereka
" Dion, Cepet sembuh ya, aku kangen kamu. Di sekolah sepi rasanya kalau gak ada kamu yon "
" i iya, kamu masih mau temenan sama aku, kamu gak akan menjauhiku " tanya Dion
" kau ngomong apa sih yon "
" kan kamu tau, kalau aku maho dan tertarik padamu Putra "
Saat menuju toilet Revan berpapasan dengan Joko sepupunya Dion yang tengah keluar dari toilet.
Revan senyum dan membungkuk sopan kepada orang yang lebih tua darinya, sementra Joko ke heranan
" Permisi kak " sapa Revan dengan senyum manisnya
" ya " terlihat Joko tak berpaling menatapnya sambil berlalu
Beberapa lama kemudian Putra dan Revan pamit pulang, Revan sudah keluar duluan menunggu di luar, sementara Putra masih di kamar Dion
" Dion, aku gak akan mejauhimu kok, aku ingin selalu bersamamu " ucap senyum Putra sambil memegang tangan Dion
" Pu . . Putra? " Dion heran
" cepet sembuh, aku tunggu kita masuk sekolah bareng lagi, aku juga suka kamu Dion "
" aaargh . . . " bibir joko berdarah dan mangkuk bubur yang di pegangnya jatuh pecah
" keluar . . Keluar kau dari kamarku " bentak Dion pada Joko
Joko pun keluar dari kamar Dion. sepertinya Dion masih benci dan kesal kepadanya. Karena Joko dia pernah mencabuli Dion sepupunya itu, kejadiannya saat Dion kelas 5 SD dan joko kelas 1 SMP. Dan sejak saat itu. Gak ada komunikasi lagi di antara mereka, padahal dulu sebelum petaka itu mereka sangat dekat, layaknya adik kakak sungguhan.
Jadi saat tadi Dion disentuh punggungnya, Mungkin dia berpikiran kalau sepupunya bakal mengerjainya lagi. Padahal Joko hanya ingin menyuruhnya makan dan minum obat
Tapi karena sekarang Dion udah besar sehingga iya bisa melawan, gak seperti dulu yang hanya bisa menangis.
" maafkan aku kak Joko. Andai saja petaka itu gak terjadi . . Sebenernya aku kangen saat-saat kita bercanda dan tertawa bermain bersama seperti dulu "
" Dion gak nyangka kak, kak Joko yang udah aku anggap seperti kakakku sendiri. Sesosok kakak yang aku pikir akan menjaga dan melindungiku, Tega berbuat seperti itu kepadaku. Hingga aku jadi seperti ini " hati kecil Dion berkata dan menangis
Satu jam kemudian
" Dion kamu sakit ya nak, kenapa gak kasih tau mama. tadi Joko telpon mama "
" Dion gak apa-apa kok ma "
" gak apa-apa gimana panas gini "
Dion pun Di kompres Mamanya, dan saat mamanya mengambil air minum, Dion terlihat meneteskan air mata.
" ma. Maaf kan Dion ma, Anak mama yang satu-satunya ini. Memiliki kelainan. Dion gak normal ma, Dion lebih tertarik ke sesama lelaki hiks "
" Dion " tiba-tiba mamanya udah ada di pintu kamarnya, sambil membawa obat dan air minum
" ha, ya a apa ma " Dion gugup dan panik, karena jangan-jangan mamanya dengar keluhannya tadi
" ada temen sekolah kamu nih, ayo masuk aja Dion sedang tiduran tuh "
" iya, makasih tante "
" ah, Pu Putra? " Dion bangun, duduk
" i iya. Kata Indah, katanya kamu sakit "
" gak cuma demam doang kok "
Terlihat keduanya masih canggung
" kamu kesini sama siapa? " tanya Dion
" sa . . Sama kak Revan. Tuh "
" he, permisi hehe" sapa Revan garuk kepala
" oh " terlihat Dion gak senang akan kehadirannya
" ma maaf, toilet dimana ya " tanya Revan, kebelet
" di bawah " jawab Dion
" jiah kak Revan " sela Putra
Revan pun kebawah, dan kini hanya mereka berdua. Kecanggungan masih menyelimuti mereka
" Dion, Cepet sembuh ya, aku kangen kamu. Di sekolah sepi rasanya kalau gak ada kamu yon "
" i iya, kamu masih mau temenan sama aku, kamu gak akan menjauhiku " tanya Dion
" kau ngomong apa sih yon "
" kan kamu tau, kalau aku maho dan tertarik padamu Putra "
Saat menuju toilet Revan berpapasan dengan Joko sepupunya Dion yang tengah keluar dari toilet.
Revan senyum dan membungkuk sopan kepada orang yang lebih tua darinya, sementra Joko ke heranan
" Permisi kak " sapa Revan dengan senyum manisnya
" ya " terlihat Joko tak berpaling menatapnya sambil berlalu
Beberapa lama kemudian Putra dan Revan pamit pulang, Revan sudah keluar duluan menunggu di luar, sementara Putra masih di kamar Dion
" Dion, aku gak akan mejauhimu kok, aku ingin selalu bersamamu " ucap senyum Putra sambil memegang tangan Dion
" Pu . . Putra? " Dion heran
" cepet sembuh, aku tunggu kita masuk sekolah bareng lagi, aku juga suka kamu Dion "
.
5 komentar:
ko cuma sikit cie....trusan'a
lanjutin dong critanya
kok lama amat yah lanjutannya, ngk sabar lagi
LAnjutin dongg critanya
Hehe iya maap all, coz ga smpat wktu.y . . Ntar tak bkin dah
Posting Komentar