Selasa, 14 Oktober 2014

Rasa Ini

shinee.jpg


Aku Kau Dan Dia 23
RASA INI


<< Cerita Sebelumnya

Siang hari yang cerah, sang mentari bersinar dengan teriknya, serta awan putih berarak dengan indahnya

TEET . . TEET. . TEET

Bel Sekolah ke tiga berbunyi, pertanda bahwa waktu belajar tlah usai. Siswa siswi dari beberapa kelas berhamburan keluar dari kelas masing-masing bersama teman-temannya dengan riangnya.

"Hei . . Amel tungguin aku dong" seperti biasa si Ayu yang ganjen sebelum keluar kelas, dandan dulu dengan terburu-buru karena Amel gak menunggunya

"yaelah, kau ini dandan mulu. Cepetan aku udah ditungguin nih sama adikku"

"iya tunggu bentar napa"

Dion terlihat kesal menguntit Putra yang sedang jalan bareng Irgy. "huft awas kau ya songong beraninya deketin BFku"

"auw . . Aow sakit mami . ." gak sadar Dion karena saking kesalnya hingga menjambak-jambak rambut Olga yang di depannya

"heh. .? So sorry hehe" Dion tersadar, garuk garuk kepala ketawa meminta maaf

"ih my prince Dion . . Kalau mau di rumahku aja, jangan disini dong cakep " TING gurau Olga genit mengedipkan mata lentiknya

"wew?" GUBRAAAAK Dion jatuh tersenyum geli

"ntar lusa katanya ada pertandingan basket antar kelas 1. 2, dan 3 ya Putra" tanya Irgy

Masih berjalan di koridor dengan Irgy, Putra terlihat menengok ke kanan dan kiri. Irgy yang sedari tadi mengajaknya ngobrol sepertinya gak didengarkannya.

"Putra . . Putra . . Hai, hello . ." Irgy heran dengan menggerak gerakkan tangannya di depan matanya.

"ah, ya a apa gy?" Putra tersadar gugup dengan wajah yang merah merona melihat wajah tampan Irgy tepat 10cm di depan wajahnya tiba-tiba

"haha maaf kaget ya? Abis aku ajak ngobrol dari tadi kau malah melamun entah kemana sih. Cari si Dion temenmu itu ya" tanya Irgy

"a anu, iya . . Tadi liat dia gak hehe" jawab Putra

"hmmm gak tau tuh, oh iya aku mau ke kelas sebrang, nunggu Indah. kau mau pulang ya, duluan saja. Daah" ucap Irgy berlalu senyum

"I Indah . .?" Ucap Putra heran dalam hati

"ekhem" sapa Dion dibelakang Putra

"eh Di Dion . ." jawab Putra kaget

PROK PROK PROK "Hebat, ada anak baru jadi lupa sama aku. Sampai-sampai aku ditinggalin yah" sindir Dion

"gak kok, tadi aku cari-cari kau gak ada"

"bohong"

"beneran"

"bohong"

"beneran"

Irgy duduk keren di bangku depan kelas menunggu Indah, sambil mendengarkan musik di headponenya. Sementara keluarlah si Betty cewek cupu berkaca mata dan berkawat gigi dari kelas lewat di depan Irgy. Betty tak melihatnya, karena dia memang gak centil seperti Ayu. Dia cenderung pendiam, pemalu dan kutu buku. Kesehariannya disekolah hanya di perpustakaan membaca buku, belajar dan belajar. Jarang bergaul dengan teman-teman lainnya. Betty pernah ada juga pada Penggemar Rahasia

"hai tunggu . ." tiba-tiba Irgy menghampiri si Betty

Betty berhenti dan menengok kebelakang. Rupanya Irgy hendak mengembalikan, selebaran kertas yang jatuh dari buku yang dia bawa di tangannya.

"ini punya kamu ya? Tadi terjatuh" tanya Irgy

"i iya, makasih" sambil menunduk membetulkan kaca matanya. Dia mengambil kertas itu lalu bergegas lari, secepat kilat dengan wajah yang memerah

"heh? Cewek aneh" Ucap Irgy heran

"siapa yang aneh?" tanya Indah yang baru keluar dari kelasnya, dengan rambutnya yang terurai tertiup angin dan juga spesial efek blink-blink di sekitaran wajahnya terlihat sangat cantik, manis dan mempesona

"eh, Indah. Udah ngerjain tugasnya?" jawab Irgy terpesona

"udah, yuk Pulang" ajak Indah, senyum

Sementara itu muncullah Ayu dan Amel menghadang di depan Betty. Dengan gaya ala ala preman pasar. Yang ingin menagih jata

"ma maaf permisi" ucap Betty

"Iya, silahkan" jawab Amel senyum

PLAAK! "aduh . ." Amel dijitak Ayu

"bego loh, kita kan lagi menghadang dia" bentak Ayu

"oh iya lupa hehe"

"hei kau" bentak Ayu menunjuk Betty

"ya, a ada apa ya . . " jawab Betty lugu

"apa? Jangan coba-coba godain pangeran Aliando ku yah, eh Irgy ku. Gak tau siapa kami yah"

"kagak tau. Memang kalian siapa"

GUBRAAK *Ayu dan Amel roboh

"baiklah, kami adalah Duo cantik, Ayu dan Amel penguasa sekolah ini ha ha ha ha" TAT TARAT TARAAAA dengan bergaya ala-ala pahlawan bertopeng Crayon Sinchan mereka berpose

KRIK KRIK KRIK *suara jangkrik

"hei, malah baca buku, liat aksi kami terkejut kek. Pose tadi kami Udah latihan selama dua minggu tau" bentak ayu ke Betty

"hihihi" Amel menutup mulut menahan ketawa

"maaf aku gak menggodain pangeramu kok" jawab Betty polos

"kagak? Tadi aku melihatmu, pakai pura-pura jatuhin kertas sih apa hah?"

"i itu kan gak sengaja jatuh sendiri"

"aktingmu bisa aja yah"

"hei hei ada apaan nih ribut-ribut" muncullah si Bella kakak kelas mereka

"eh, kak Bella gak ada apa kok, iya kan Betty hehe permisi kak, Amel ayo cabut . ." Ayu dan Amel lari ketakutan

"woi Ayu tungguin aku dong" Amel ketinggalan

Amel dan ayu ketakutan, karena waktu MOS Bella yang mengOSPEK mereka berdua. Dan Bella adalah cewek yang cukup tomboy, keras , si Revan pacarnya aja, takut sama dia.

Di parkiran, Putra dan Dion ketemu Irgy yang sedang membonceng Indah dengan mogenya "hai Putra, belum pulang? Aku duluan yah" sapa Irgy pada Putra, dan saat laju motor Indah melihat terus ke Putra. Begitu juga dengan putra. Ia melihat mereka dengan rasa yang gak dia mengerti. Perasaan apa itu

"i iya" jawab Putra bengong

"wah, bocah songong itu ternyata pacarnya Indah ya" ucap Dion, sementara Putra hanya diam "Putra ayo naik!" ajak Dion

"ah i iya" jawab Putra terpatah-patah

Di perjalanan "kita jalan-jalan dulu yuk" ajak Dion, sementara Putra gak menjawab, melamun pikirannya enah kemana. "Putra . . Kok gak jawab, ngantuk yah" Dion menggenggam tangan Putra

"ah, apa . . Tadi ngomong apa" jawab Putra kaget

"yaelah beneran ngantuk ya, tadi aku bilang, sebelum pulang gimana kalau kita jalan-jalan dulu"

"oh, ya bo boleh"

"hmm, gak jadi deh, sepertinya kamu ingin istirahat. Lain kali aja lah" ucap Dion senyum

Sesampainya dirumah

"makasih yon, mau mampir dulu"

"iya, lain kali aja, awas jangan keluyuran, sepertinya kamu capek" BRMM Dion menstart matic birunya

"iya, hati-hati di jalan yon . . ." Putra melambaikan tangannya dadah dadah ke Dion

Di kamar, Putra merebahkan tubuhnya, terlintas di pikirannya, sosok Indah dan Irgy yang waktu boncengan tadi. Perasaannya jadi gak karuan. rasa apa itu dia pun gak tau.

"rasa apa ini, panas, sesak rasanya hatiku melihat Indah dan Irgy begitu dekat. Apakah aku cemburu, apakah aku suka Indah, atau aku suka Irgy, aaagh kalau suka Irgy gak mungkin. Masa aku suka dia? Yah mungkin aku gak terima kalau Indah dekat Irgy. Huft . . ." ucap Putra dalam hati, sambil meremas sprei dan membenamkan wajahnya ke bantal
BERSAMBUNG



Terima kasih

Jumat, 10 Oktober 2014

Di Balik Layar AKDD

rehan.jpg


Di Balik Layar AKDD


<< Cerita Sebelumnya

Hai jumpa lagi, maaf lama gak nulis kelanjutan cerita ini, abis gak semangat, karena sedikit yang minta cerita ini dilanjutin sih. Bayaran penulis amatir itu adalah komen kalian dan karyanya banyak disukai. Walau gak berupa uang, tapi itu adalah semangat untuk terus berkarya

"bener, alasannya cuma itu" ucap Putra pemeran utama dalam cerita AKDD

"i iyalah, lagian aku juga sibuk gak ada waktu" jawab penulis

"sibuk apa, sibuk FB.an apa ketemuan sama temen fb atau sibuk pacaran sama boyfriend kakak tuh? haha" canda Putra

"enak aja, aku jarang ketemuan kali" sela penulis

"gituan aja sama bfnya sih, jadi lupa sama cerita ini deh hihihi"

"a apa, gak lah, itu dosa tau. elu kali yang gituan terus sama Dion

"ih, kapan . . Emang kakak pernah nulis aku sama Dion gituan?" Gerutu Putra

"hehe gak sih, lagian ini kan cerita romantis, bukan hot. Hayo . . lu ngarep aku bikin adegan elu dan Dion gituan yah haha"

"anjir nyebelin nih kakak, ya kagak lah" Putra sewot

"yang bener, itu celanamu kok menonjol yah, pengen juga?"

"huft . . Mana, gak kok!" putra menepis celananya

"hahaha" tawa penulis melihat wajah polos Putra

"kak?" Ucap Putra

"hmmm . .apa . . .?" jawab penulis sambil mencubit pipi Putra

"kakak masih mikirin dia ya?" tanya putra senyum

"di dia sapa ah?" Penulis cuek ngetik draft sambil minum

"itu loh si anu. Anak SMA itu kak"

"bruuph . . Uhuk . . Uhuk" penulis spontan tersedak kaget mendengar nama itu

"tuh kan bener . . . " kata Putra

"si siapa juga yang mikirin dia" penulis salah tingkah.

"kak . . ?"

"apa lagi ah, lagi bikin cerita juga, ganggu aja deh kebiasaan"

"Putra sama dia cakepan mana kak?"

"a apaan sih? Ya jelas jelas cakepan kamu lah Putra, cakep, imut, asik.dia mah jelek, item, gendut, nyebelin, jutek lagi"

"kakak bohong, dia cakep kan, aku tau kriteria kesukaan kakak, kakak gak mungkin mau ketemu sama yang gendut, item"

" . . . . . " penulis diam termenung

"jiaaah semangat dong kak, kan masih ada Putra yang akan selalu nemenin kakak" Putra tersenyum manis.

"woooi kebiasaan nih kalian berdua" tiba-tiba Dion muncul

"cieeh bebep Dionnya cemburu tuh Putra"

"niat lanjutin cerita ini dan jadi syutingnya gak sih, jadwalku padat nih, buang-buang waktu aja" Dion kesel

"iya tau tuh, kalau udah bikin cerita, harus tanggung jawab sampai ending dong" sela Putra

"Iya iya ini lagi mau bikin kelanjutannya kok"

"nah gitu dong" jawab Putra dan Dion serempak

"huft sialan aku dikroyok, bilang aja pada sebel karena aku gak bikin adegan hotnya tuh pemirsa" bisik penulis pada pembaca

"wah rame-rame ada apa nih" datang si Revan

"ah, kak Revan. Gak ada apa-apa kok, yuk keluar, kak penulis maaf udah ganggu. Cemungut kak" Putra menyeret Revan keluar

"woooi tunggu . . Kok aku ditinggal sih" Dion mengikuti mereka

"haha dasar bocah-bocah nyebelin" gumam penulis senyum-senyum sambil ngetik lanjutan cerita ini