Selasa, 24 Juni 2014

Jalan Jalan Sore

grage.jpg


Aku Kau Dan Dia 19
JJS JALAN JALAN SORE


<< Cerita Sebelumnya

"W a a a a . . ." jerit si Dewi adiknya Putra, saat Putra masuk ke rumah sepulang dari sekolah, siang itu.

"h y a a a" Putra yang gak tau kenapa dan ada apa juga ikut terkejut panik dengan tingkah lucu langsung naik ke atas kursi tamu, karena dia pikir ada kecoa.

Yah Putra adalah anak cowok yang sangat takut akan serangga itu, hmmm . . Bukan takut, mungkin jijik dan geli aja pikirnya. Dan baunya itu "hiiih" gak banget kan.

"kakak kau ini" celoteh si Dewi padanya.

"a ada apa, kecoa ya? Jawab Putra sambil liat sekeliling lantai.

"kecoa pala lu, liat sepatumu. Mengotori lantai yang baru saja aku pel tau" sambil menujuk ke lantai yang kotor karena sepatu Putra kakaknya, Dewi kesal.

"heh? Sorry hehe" sambil garuk-garuk kepala cengengesan Putra meminta maaf pada dewi.

"sorry sorry . . .gak ada sorry sorryan. Pokoknya harus pel dan bersihin sendiri" perintah dewi pada Putra.

"ogah, itu kan emang kerjaan anak cewek yeh" goda Putra.

"apuah, ok akan aku pel juga wajah jelekmu sekalian kakak sialan" geram si Dewi sambil memutar-mutar tongkat pel yang di pegangnya layaknya seperti pendekar pendekar yang di film film kolosal

"ciaaat epelan sakti baling baling turbo. Enyah lah kau kakak jelek" Dewi bergaya ala sailormoon.

"jiaah ampun . ." Putra di kejar Dewi

"Permisi . ." ucap Dion

tiba-tiba Dion yang sedari tadi menunggu di luar, masuk dan tepat bertatapan wajah dengan Dewi yang sedang memegang epelan di pundaknya.
Dewi terpaku diam, malu kaku membisu. Ia terpesona akan ketampanan Dion di hadapan matanya.

"ah. Dion maaf aku lupa. Udah lama menunggu di luar ya? Ayo mari masuk dan duduk yon" Putra mempersilahkan Dion kekasihnya duduk.

"iya, anggap aja rumah sendiri hehe" gurau Dion.

"haha itu dialog aku harusnya dodol" sela Putra

"hahaha" tawa Dion

"silahkan diminum kak" Dengan anggun tiba-tiba Dewi menyuguhkan segelas sirup segar ke Dion.

"heh, kok cepet banget kapan bikinnya?" ucap Putra dalam hati *heran.

Yah aneh memang, Dewi yang super bawel dan cerewet itu tiba-tiba berubah 180 derajat, ia jadi anggun, lembut dan ramah, lemah gemulai bak puteri keraton.
Lalu Dewi menarik Putra kakaknya itu ke dapur.

"kak, siapa dia?" tanya Dewi.

"Dia Dion temen sekelasku, kenapa?

"ganteng yah dia hehe" sepertinya Dewi suka Dion.

"gantengan Aliando idolamu apa Dion?" goda Putra. Sambil melirik sinis

"dua duanya haha" jawab Dewi genit.

"hu, dasar luh. Dia udah punya pacar tau" ucap Putra.

"yang bener, siapa nama pacarnya, cantik tidak?

"tau, tanya aja sendiri" Putra gugup salah tingkah, karena pacar Dion, ya Putra kakaknya itu

Putra ganti baju di kamarnya, sementara Dewi menemani Dion di ruang tamu. Dia mulai centil tanya ini itu ke Dion.
Dan sepertinya mereka nyambung, karena baru aja kenal sudah terlihat akrab dan tengah asik mengobrol

"kak Dion cakep deh, pasti banyak anak cewek di sekolah yang suka sama kakak yah? Tanya Dewi

"hahaha . . . Gak juga, justru kakakmu si Putra yang menjadi idola anak-anak cewek di sekolah loh" jawab Dion

"hah? Hello OMG . . . Gak salah tuh kak" kata Dewi ala sinetron GGS Ganteng Ganteng Srigala yang sedang di gandrungi anak-anak cewek saat ini

"he em" Dion menjawab dengan senyum manisnya. Yang saat itu juga membuat Dewi terpana bengong

"oh iya, kata kak Putra, katanya kak Dion udah punya pacar ya, siapa kak namanya" Dewi benar-benar menanyakan apa yang dikatakan Kakaknya pada Dion

"waduh, kakakmu cerita ya" Dion salah tingkah

"iya, siapa kak?" dengan antusias dan dengan muka serius Dewi menanyakan itu pada Dion

"hmmm . . . Na na namanya . . ."

"ihk . . . Siapa kak"

"namanya Pu . . . Put . . Putri, yah nama pacarku Putri hehe . . ."

"ekhem . . ." Sepertinya Putra sudah selesai ganti baju. Dan berdiri sedari tadi mendengar perbincangan mereka.

"apaan sih kak, ganggu aja deh" cetus dewi

"Dion yuk, katanya mau ke GRAGE CITY MALL" ajak Putra

"ayok, ntar ke rumahku dulu. Ganti baju juga" jawab Dion

"mau jalan-jalan ke Mall yah, Dewi ikut dong kak" pinta Dewi pada kakaknya

"yang mau jalan-jalan siapa? Orang kami mau cari buku ke Gramed" jelas Putra Ke Dewi

"gak pokoknya Dewi ikut" Dewi merengek manja minta ikut

"udah gak apa-apa Dewi kita ajak aja" kata Dion dengan senyumnya yang menenangkan jiwa

"horeee makasih kak Dion" Dewi senang kegirangan, sambil memeluk Dion

"huft, kencan pertama digangguin mak lampir dah" gumam Putra sebal dalam hati


*


"Dewi ngapain aja luh, ganti baju aja lama bener dah" teriak Putra kesal karena menunggu lama Dewi dandan

"iya ini udah, bawel bener dah jadi cowok" Dewi keluar dengan dandanan menornya

"elu yang bawel mak lampir" balas Putra Melet

"ih, elu jelek" balas Dewi dengan menarik kelopak mata bawahnya kebawah.

"haha kalian berdua setiap hari rame gini ya, bikin iri aja deh. Karena aku gak punya adik yang bisa di ajak bertengkar" gurau Dion ke mereka

Setelah beberapa lama akhirnya mereka jalan, Dewi bonceng di depan, Dan Putra di belakang

"yeh, yuhuuu . . . Kita berangkat . . ." Dewi riang senang karena bisa jalan-jalan bareng Dion.

Sementa di perjalanan Putra cemberut kesal merasa terganggu karena ada Dewi adiknya. Rencana jalan berduanya gatot alias gagal total

Di Mall

Di Restoran cepat saji, Dewi dan Dion terlihat sangat riang. Bahkan Dewi menyuapinya kentang goreng dan soft drink. Yah karena Dion seolah punya adik cewek yang selalu di idamkannya selama ni. Itu sebabnya dia sangat senang bisa bercanda dan tertawa bareng Dewi.
Yah Dion adalah anak tunggal berdarah campuran Cina Jawa, kedua orang tuanya selalu sibuk dengan tokonya. Dirumah dia di temani si Joko sepupunya yang dari desa. Tapi sejak kejadian dia bersama sepupunya itu, ia jadi benci pada Joko, karena Joko telah mencabulinya maka sejak itu lah, gak ada tegur sapa diantara keduanya. Padahal sebelum itu mereka sangat dekat, layaknya seperti adik kakak, tertawa dan bersendau gurau bersama

Setelah makan-makan. Dewi terus saja menggandeng Dion. Menariknya kesana kemari mulai dari main game di Timezone, ke toko boneka, dan terakhir minta dibelikan ice cream

"nyam srlup . . Srlup . . Enak yah kak" kata Dewi pada Dion

"iya nyam . ." jawab dion dengan semum merem menikmati ice creamnya.

Sementara Putra yang mengekor dibelakangnya, terlihat kesal geleng-geleng kepala sambil menjilat ice cream yang di pegangnya.

Bip bip bip *suara panggilan telepon masuk dari Revan

"ya hallo . . Ada apa kak" jawab Putra

"gak apa-apa, cuma mau denger suara kamu aja" timpal Revan

"huft kirain ada apaan" Putra agak kecewa

"hehe . . Lagi apa" tanya Revan

"lagi mau ke gramed cari buku sama Dion kak"

"oh, lagi jalan di Mall ya. Ya udah"

Tut tut tut *Revan menutup teleponnya

"iya, hallo . . Kak . .? Yah ditutup"

Dion yang di depannya jadi menengok ke belakang karena terdengar Putra tengah bercakap-cakap

"Putra . . ." sapa indah yang kebetulan tengah di Mall juga

"ah, Indah . ." jawab Putra senang