Senin, 11 Agustus 2014

Siswa Pindahan

aliando.jpg


A K D D
Aku Kau Dan Dia 22
SISWA PINDAHAN


<< Cerita Sebelumnya

Di kelas 1-B, terlihat suasana kelas yang ramai dan gaduh. oleh ulah Siswa siswi yang tengah saling bercanda gurau bersama teman-temannya. Disaat guru belum datang.
ada yang lempar-lemparan kertas yang diremas bulat "haha yeh, gak kena weh"

ada juga yang lagi pacaran di bangku paling belakang "ih kamu gemesin deh" *cubit pipi.

Ada yang lagi ngemil, baca buku, tidur di meja

Bahkan ada yang nyanyi-nyanyi juga"kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku"

Yang sibuk mainan game hp juga ada "yah, sialan kalah"

Pokoknya ramai seperti pasar deh. dan si Ayu yang centil sibuk makeup.an

"yup sudah cantik. Sesuai dengan namaku, iya kan mel?" tanya Ayu pada Amel temennya sambil senyum-senyum ngaca

"omegot Ayu Ayu" Amel geleng-geleng kepala tepuk jidat

"huft apa maksud mimpiku kemarin ya, apa itu pertanda kalau hubungan aku dengan Dion akan berakhir, alias putus?" Putra melamun sedih memikirkan mimpinya yang kemarin

"hey kenapa lu, perasaan dari berangkat tadi diem terus" tanya Dion tepuk bahu Putra yang lagi menyandarkan pipinya di meja

"ah, elu yon, ngagetin aja deh" gerutu Putra

"hihi baru main segitu saja sudah lemes, apalagi sampai gituan" canda Dion

"haha dodol, siapa yang lemes, gue ngantuk nih" jawab Putra

"eh, gawat . . Bu Berta sudah datang woi" teriak Angga yang melihat dari pintu dan bergegas duduk di bangkunya dan disusul murid-murid yang lainnya juga dan pada buru-buru merapikan diri

Tluk tuk tuk terdengar suara sepatu langkah langkah kaki Bu Berta menuju masuk ke kelas. Ibu Berta adalah guru bahasa Indonesia yang cukup ditakuti murid-murid, karena sangat galak atau jutek. umurnya 42 tahun dan belum menikah. Karena itu dia di juluki Ibu tingting

"selamat pagi Bu. . ." sapa murid-murid memberi salam

"ya pagi anak-anak . . Oh iya, hari ini kalian kedatangan teman baru murid pindahan dari Jakarta" ucap Bu Berta

"cowok apa cewek, cantik gak, Bu?" tanya Sony

"huuuu . . . " riuh temen-temen sekelas menyorakinya

"nak Irgy ayo masuk" suruh Bu Berta

Anak pindahan itu pun masuk, dengan tampang coolnya juga gayanya yang keren, seperti anak kota kebanyakan yang modis. Kemeja putihnya gak dimasukin dicelana.dikeluarin gitu serta sampai dada gak dikancing, hingga terlihat kaos dalamnya dan sambil mengenakan headpone yang dikalungin dileher, serta mengunyah permen karet di mulutnya

"ayo perkenalkan namamu " ucap bu Berta

"salam kenal semua. Gue Irgi" ucap Irgy datar

"OMG keren bingit, itu cowok mel, mirip ALIANDO yah" Ayu terpesona senyum-senyum dengan bertaburan love love dan bunga bunga di sekelingnya

"hadeh . .kumat lagi dah" celetuk amel menjedorkan dahinya sendiri ke bangku

Terlihat Irgy melambaikan tanganya ke arah Putra, mungkin bilang "hai".dan Putra juga terlihat membalasnya. Dengan melambaikan tangannya sambil senyum kepadanya
Sementara Dion terlihat bingung garuk-garuk kepala melihat mereka yang sepertinya sudah saling kenal

"heh, lo kenal dia ya?" Tanya Dion pada Putra

"kagak" jawab Putra senyum

"tapi kalian seperti udah kenal, awas ya kalau main-dibelakangku, aku gak suka itu" Dion curiga

"oh, itu . . Tadi pagi aku ketemu dia di koridor nanyain ruang kantor guru kepadaku, udah gitu aja" ucap Putra cuek tanpa menengok ke Dion dan malah melihat ke arah si Irgi

"Nah nak Irgy ayo duduk, ibu tinggal sebentar dulu ya. Kalian silahkan berkenalan" Bu Berta mempersilahkannya duduk lalu keluar

Irgy pun melangkahkan kakinya dengan kedua tangan yang disusupkan ke kantong celana"hai Irgy kenalin gue Ayu Permata Sari cantik jelita berseri-seri harum mewangi sepanjang hari hihihi" sapa Ayu genit mengulurkan tangannya ke Irgy, sementara Irgy gak menanggapinya, dan malah menuju ke arah Putra. Si Ayu bengong dengan tangan yang masih ingin bersalaman

"hihi kasian dicuekin, dulu sama Dion dicuekin. Sekarang anak baru juga" tawa Amel mengejek

"huft sialan, seneng luh ya mel. Ih . . sebel sebel. Masa princes secantik aku di abaikan. Hiks hiks" Ayu duduk sambil memukul mukul meja, kesal. "oh, iya mungkin bedakku kurang" Ayu makeupan lagi di kolong meja

"Ayu, ngapain kamu tadi, sini bedaknya bawa ke meja ibu!" bentak bu Berta kepadanya. Yang muncul tiba-tiba

"ta ta tapi bu . . .?" amel gugup

"gak ada tapi tapian. Kalau disekolah gak boleh bawa ini dan semacamnya. Mengerti kalian!" Bu Berta pun keluar lagi

"mengerti bu .." jawab murid-murid serempak

"eh, minggir luh!" Irgy menyuruh Dion pindah tempat duduk

"eh eh . .? Ini tempat duduk gue sama Putra. Noh disitu ada bangku yang masih kosong tuh!" jawab Dion sambil menunjuk ke arah bangku si Olga yang agak bencong yang masih sendirian

Irgy pun menengok ke arah Olga. Dan si Olga kedipin mata sebelah *Ting!
Irgy menelan ludah *Glek!

"ah, elu aja sana, gue maunya duduk disini" Irgy menarik paksa tangan Dion. Sementara Putra bengong. Anak-anak lain jadi melihat ke arah mereka berdua

"eh. Gak sopan amat sih luh main tarik paksa orang aja!" Dion gak terima, lalu mendorong dada Irgy hingga mentok ke meja lain

"emang iya, gak terima luh. Berani sama gue" Irgy membalas dengan menarik kancing kerah dada Dion

"sialan songong banget luh anak baru. Iya gue berani. Lu pikir gue takut apa?" *B U U G H K !

Dion memukul wajah Irgy. Irgy pun membalas memukul balik ke wajah Dion hingga Dion terjatuh. Lalu Irgy menindih dan terus memukulinya. Tak mau kalah, Dion bangkit dan menindih balik Irgy lalu memukulinya berulang-ulang juga.

BAGH BIGH BUGH
"sialan rasain nih songong" Dion memukul geram

"mami . . Ekeh takut hiks" Olga ketakutan karena perkelahian mereka tepat dibawah kakinya

"Oh, my baby honey ku pada berantem. Memperebutkan aku" ucap Ayu Percaya diri

"hei, Dion, Irgy sudah sudah" Putra berusaha, melerai mereka

"hey . . Gawat, bu Berta datang" teriak amel panik

"kalian berhentiiiii! . ." suara bu Berta seperti angin topan yang menghempas ke arah murid-murid menerpa rambut mereka. Hingga mereka pada kliengan dengan bintang-bintang yang berputar-putar di atas kepala mereka. Dion dan Irgy pun bengong dengan rambut meraka yang berdiri karena hembusan angin tadi

"Dion apa yang kamu lakukan, kenapa mengerjai anak baru" tanya Bu Berta

"Dia yang mulai duluan kok bu. Main rebut bangku aja" jawab Dion membela diri

"sudah-sudah, Dion kamu duduk sama Olga. Gak pakai protes. titik!"

Irgy pun duduk sama Putra, dan mereka asik mengobrol. Sementara Dion terlihat kesal

"huft awas kau ya, masalah kita belum selesai" *KRAAK Dion mematahkan Pensilnya

"hah? . ." Olga menengok

"apa lu liat-liat? Gue cipok mati lu" Dion nyemprot Olga

"kagak kagak kok, eh mau mau" Olga geleng-gelen kaget, lalu bibirnya manyun ingin dicium

"neh, cipok nih buku, muaaach . . . Gkgkgkgkgkgk" Dion nempelin buku ke muka Olga


Minggu, 03 Agustus 2014

Akhir Pekan

imut.jpg


A K D D
Aku Kau Dan Dia 21

AKHIR PEKAN


<< Cerita Sebelumnya

"Bi . . . Bi Inem . . ." teriak Reno menuju dapur memanggil-manggil pembantunya

"kemana sih. Udah pada molor apa kali ya?" Reno kesal

"wajahmu bersinar bagai purnama di malam terang" goda mang ujang pada si Inem di kursi taman halaman rumah

"ih kang ujang gombal deh hehe . ." jawab Inem tersipu malu dengan meremas-remas dan menggigit bajunya sendiri

"yaelah . . Dicariin malah mojok disini" datang si Reno, yang membuat mereka kaget

"eh. Den Reno . . Ada perlu apa aden?" tanya bi Inem gugup

"bikinin nasi goreng dua porsi ya bi" jawab Reno

"lyah, buat siapa den malem-malem makan, dua porsi lagi" Inem heran karena gak biasannya

"buat temen Reno lah, uda ah pake tanya, cepet ya bi" bentak Reno

"i iya den" Inem bergegas menuju dapur

Reno rupanya membawa temennya menginap dirumahnya lagi. Dan seperti nya bukan temen sekolahnya yang biasa dia ajak main di rumahnya.Yah mungkin kenalan chating jejaring sosialnya

Terlihat mang Ujang juga nyelonong pergi

"mang Ujang sini" teriak Reno memangilnya

"ya naon atuh den?" jawab mang Ujang dengan logat khas sundanya

"ada temen Reno yang pengen main sama mang Ujang nih. Gimana? kita maen bertiga yah" bisik Reno padanya

"ya boleh. Abdi mah terserah aden Reno aja atuh"

"sip, oke kalau gitu, mang Ujang beresin kamar Reno yah, aku sama temenku mau makan dulu"

"iya, punten den" mang Ujang masuk

Selain dengan kedua teman sekolah dan juga temen chatnya, Reno terlebih dulu pertama main dengan tukang kebun yang juga supir ayahnya mang Ujang yang dari daerah sunda. Yang berlanjut sampai sekarang
Usia mang Ujang berkisar 21 tahunan, masih muda memang. Wajahnya cukup manis seperti orang-orang sunda lain kebanyakan. Berkulit kuning langsat meski sering terkena paparan sinar mentari saat merawat tanaman di taman halaman rumah yang cukup megah

Reno memang anak orang berada, ayahnya Pemilik sekolah swasta dan ibunya pengusaha toko bakery cake di mall. Dengan kesibukan kedua orang tuanya itu, terang saja Reno jadi kurang perhatian, sombong dan bertindak sesukanya.

Pengetahuannya tentang sex sejenis dia dapat dari hasil berselancar di internet atau dunia maya. Karena sedari kecil Reno memang sudah dikenalkan dengan gadget-gadget keluaran terbaru, hingga dia bebas bermain game, browsing dan mendowload gambar-gambar serta video-video dewasa

"mang Ujang hebat loh ndre" sambil makan dimeja makan mereka mengobrol

"wah enak yah jadi kamu bisa gituan kapan aja, dre mah gak bisa. Di rumahku selalu ada mama yang selalu ngawasin dre. Ini aja dre ngumpet-ngumpet" jawab Andre polos

"lu kalau mau bisa datang kerumahku kapan aja kok, yah tapi kalau aku lagi gak sibuk" ucap Reno sambil mengunyah nasi gorengnya

"hmm benarkah. Oh iya emang gituan itu enak yah? Dre belum pernah euy hehe" jawab Andre malu malu"

"nanti juga dre tau hehe.. Bi . . Minumnya dong"

"iya den, bentar" jawab Inem dari dapur

D R R R T . . D R R R T . . . *Suara getar hp Reno

"yah hallo . . Eh elu Byan, ada bro" Reno menjawab panggilan telepon Byan temen genk sekolahnya

"a anu Ren, waktu aku kencing sakit, panas banget, dan juga setelahnya sering keluar cairan kental seperti nanah, setelah ml kemarin-kemarin itu" jawab Byan

"a apa, serius luh?" Reno kaget

"ada apa Ren?" tanya Andre

"dre bentar ya!" Reno jalan ke kamar

"iya nih Ren, kenapa yah" ucap Byan

"wah kayaknya elu kena GO tuh"

"GO. Apa itu, HIV ya?" tanya Byan ketakutan

"bukan, GO atau Gonore. Kencing nanah gitu"

"ha? Duh gimana dong, aku takut banget. Itu bisa sembuh gak yah?"

"elu sih gak pakai pengaman waktu itu, anus kan tempat pembuangan kotoran dan itu sarang bakteri, cacing"

"jadi . . ? Aku takut Ren hik"

"besok lu ke dokter aja, kalau dibiarin bisa keluar darah infeksi gak bisa buang air kecil loh. Di potong mungkin"

"Ren jangan nakut nakutin gitu dong" Byan makin ketakutan

"gue gak bercanda dodol. Gue pernah baca di internet kok"

"tapi aku malu dan takut Ren. Gimana bilang ke dokternya"

"ya udah nanti aku temenin"

T U T . . T U T . . T U T . . * mereka menutup telponya

*


Enam tahun berlalu hubunganku dengan Dion dari sejak kita SMP dan berlangsung hingga sampai sekarang memasuki perguruan tinggi. Hari hari kulalui bersamanya penuh dengan kebahagian yang diwarnai senyum dan kecerian, yah meski ada konflik-konflik kecil yang hampir merusak hubunganku dengannya.
Tapi masalah itu dapat kami selesaikan dengan baik. Yah walau gak mudah.

Kita ngekost bareng. Dan aku kuliah sambil kerja yah maklum aku kan dari keluarga yang pas pasan. Jadi aku harus berusaha membayar biaya kuliahku sendiri.

Hingga suatu ketika, hubunganku dengan Dion harus berakhir.

Dion dijodohkan oleh orang tuanya. Yang sangat ingin mengidamkan seorang cucu.
Aku gak bisa berbuat apa-apa karena itu memang kodratnya, pria dengan wanita. bukan dengan sesama pria sepertiku. Karena tidak ingin merusak masa depannya, aku mengusirnya dari tempat kostku.

Dan saat Dion kembali dan meminta agar kita tetap terus berhubungan. Aku membawa teman kencan pria lain ke kostanku. Yang tidak lain agar dia membenciku.
Ternyata rencanaku berhasil. Dion kini membenciku

Hari berganti hari, minggu berganti minggu ternyata aku gak bisa melupakannya, aku mulai minum-minuman keras dan mengkomsusi obat-obatan. Sampai pada akhirnya keadaanku sanga parah, hingga aku dilarikan ke Rumah Sakit.
Aku gak bisa bergerak. Hanya suara yang bisa aku dengar. Yah aku sekarat

"Ayah, Ibu, maafkan aku. Aku telah mengecewakan kalian. Aku gak bisa menjadi anak yang baik dan berbakti" ku meneteskan air mata di tidurku

"Kakak bangun kak . ." Ku dengar suara dewi adikku

"Putra bangun Putra . ." dan disusul suara Dion

Aku membuka mataku, kulihat cahaya yang sangat menyilaukan. Yah sinar mentari masuk ke kamarku dari jendela. Yang mendakan udah pagi

"Putra bangun, udah agak siang tau" Dion menggoyang goyang tubuhku

TOK TOK TOK * Dewi mengetuk kamar Putra

"kakak bangun, katamya mau lari pagi" teriak Dewi membangunkanku

"wah, iya aku kesiangan lagi. Gawat mana kita masih telanjang lagi" Putra bangun buru-buru memakai bajunya, begitu juga dengan Dion. Karena takut ketahuan Dewi.

"Putra kamu kok seperti abis menangis, kenapa?" Tanya Dion

"gak kenapa-kenapaa tadi abis menguap, jadi keluar air mata deh" jawab putra sambil senyum padanya

Minggu pagi yang cerah. Terlihat suasana taman stadion Bima yang ramai dipenuhi pedagang kaki lima juga warga sekitar yang sedang lari pagi

"hai cewek, sendirian aja nih, boleh kenalan" Revan dengan genit mengulurkan tangannya untuk berkenalan

"Revaaaan . . .kau kau ini" teriak Bella dari kejauhan. Dengan kepala yang seolah bertanduk dan menyemprot asap putih dari hidungnya. Yah dia terlihat sangat marah meledak ledak menuju pacarnya yang kegenitan sama cewek lain

"gyaaaa . . Be bella" Revan lari

"hey, tungggu kau, katanya mau beli air minum,gue cari-cari ternyata disini. Godain cewek. Awas kau ya" Bella mengejar Revan

"eh, ada apaan sih ribut-ribut" tanya Dion pada Putra yang lagi jajan bubur ayam, sambil menyuapi Putra

"gak, tau yon. Hap hmm, wah iya lupa ini kan tempat umum kok kita suap-suapan. Tadi ada yang lihat kita gak ya?" Putra liat kanan kiri

"ah iya. Haha haha" Dion Dan Putra ketawa


Jumat, 01 Agustus 2014

Aku Kau Dan Dia



Kategori komedi Romantis

A K D D
Aku Kau Dan Dia 01

O S P E K


Masa Sekolah adalah. Masa paling menyenangkan. Apa lagi saat MOS "Masa Orientasi Sekolah" Dan dari situlah awal kisahku.


Senin pagi aku terbangun dengan sangat-sangat terkejut, yah, adikku si dewi membangunkanku dan menarik selimutku, sontak aku kaget, panik dan aku tarik selimutku lagi.

Bukan karena suara cerewetnya yang membuatku panik, melainkan karena kebiasaanku yang kalau tidur kadang gak pakai baju.

Dan malam itu mungkin aku lupa mengunci pintu, hingga adikku bisa masuk ke kamarku.

"woi bangun, kok masuk selimut lagi?" si Dewi adikku membangunkanku.

"haaa . . ka kau li lihat?" aku panik.

"yah lihat, matahari sudah terik gitu!" Dewi menunjuk jendela yang sudah terang benderang.

"Kok dia gak kaget dan biasa saja yah, apa sudah tahu dari dulu?" pikirku dalam hati.

lalu aku membuka sedikit, mengintip kedalam selimut. Melihat ke tubuhku. Dan ternyata aku masih pakai celana. Oh iya lupa kalau tadi malam karena dingin, jadi aku hanya pakai celana boxer saja.
Huft untung saja, gak sampai ketahuan adikku.

"malah bengong lagi. bu.. Kakak gak mau bangun nih" celoteh Dewi mengadu ke Ibu.

"ih apaan sih lu!? iya iya gue bangun, cerewet!" gerutu kesal aku padanya.

"malah ngejek, lupa ya, ini hari pertama kakak sekolah kan?" Dewi mengingatkanku.

"waah . . iya! jam berapa sekarang? Minggir lu!" kataku.

"hi hi rasain lu, males bangun sih" Dewi ketawa senang.

"huft gawat bisa telat nih" aku beranjak bangun dari tempat tidurku.

Aku pun langsung menuju ke kamar mandi, dan setelahnya cepat-cepat pakai seragam sekolah. Masih pakai merah putih.

"Putra makan dulu!" dari arah dapur terdengar suara Ibu menyuruhku makan.

"nanti saja Bu, pas pulang saja" jelasku.

Yah, ayah udah berangkat kerja dari tadi pagi, jadi gak bisa nebeng deh.

Aku pun lari terburu-buru, dan . .

C i i e t . . . . tiba-tiba Satria F U ngerem mendadak di depanku pas di tikungan jalan, kulihat cowok keren dan cewek cantik yang diboncengnya. Mungkin pacarnya, Dan mereka pun menegurku.

"woi kalau jalan liat kanan kiri dong!" kata si cowoknya.

"i iya maaf kak!" jawabku.

Wah . . gila, keren banget tuh orang, pacarnya juga cantik, bikin iri saja. Anak sekolah mana ya mereka, huft coba ayahku membelikan aku Motor yah? punya sih. Tapi biasa di pakai kerja ayah.

Oh iya. Sampai lupa memperkenalkan diri. Hehe
Nama aku Putra 13 tahun, anak ke 1 dari 2 bersaudara, Dewi nama adikku,
tinggi ku 165cm dan berat 50kg. Penampilan bisa dibilang aku cukup menariklah, imut, putih gitu, itu kata orang-orang loh hehe . .

Dan hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah menengah pertama SMP. Yah, dengan terburu-buru karena bangun kesiangan.

Akhirnya angkot lewat juga, dan sampailah aku di sekolah. Dag dig dug euy. Tahu lah pertama gitu. Siswa siswi pun berbaris di aula sekolah untuk mengetahui pengumuman pembagian kelas, dan aku dapat di kelas 1 B. Kakak-kakak senior pun membimbing kami menuju kelas masing-masing.

setelah kakak-kakak senior memperkenalkan diri, dan sekarang giliran aku dan teman-teman yang memperkenalkan diri satu persatu.

Oh iya cara memperkenalkan diri pun harus pakai gaya, huft dikerjain sama kakak senior deh ceritanya nih.

Dan salah satu teman memperkenalkan diri . .

"hai, teman-teman namaku Ayu, sesuai namanya aku ayu dan manis" * dengan gaya chibi.

"hahahaha . . ." tawa sekelas pun pecah karena tingkah dan gaya lebay nya.

"salam kenal sobat . . Nama gue Harry, jangan lupa dukung hari dengan ketik sms HARRYKEREN kirim ke 0000 blong.

"hahaha . . ." riyuh tawa anak-anak sekelas karena tingkah kocaknya,

lalu ada teman yang merespon

"Harry nama panjangmu apa? Hari senin, hari minggu hahaha . . ."


* *


beberapa lama kemudian, huft sepertinya aku kebelet pipis, dan aku pun ijin sama kak senior.

"kak, aku ijin kebelakang dulu yah?"

"iya, silahkan!" jawab kak Rina.

"kak Rina, katanya putra sudah tegang berat liat kak Rina, makanya ke toilet tuh kak haha . ." sela Dody.

"haha mau coli yah?" Si Sony ikut-ikutan.

"coli apaan tuh?" kak Rina kepo abis.

"Putra boleh aku bantuin gak? haha . ." canda Dion

"Ha ha ha ha" riuh tawa sekelas pecah lagi,

"jangan berisik! bisa disiplin gak sih kalian." bentak kak Anis pada kami.

"Haha rasain loh pada" dalam hati aku girang.

Yah, kak Anis adalah kakak senior cewek yang paling galak di kelasku. becandanya pada gila sih.

Lalu aku pun keluar.

"yah toiletnya sebelah mana ya? nah itu dia"

saat menuju toilet, aku terkejut oleh dua sosok yang membuat bulu kuduk aku merinding. Hehe bukan setan loh, melainkan dua anak manusia yang tengah pacara. dan yang bikin kagetnya lagi ternyata mereka itu, dua orang yang hampir menabrakku tadi pagi.

Mereka menatapku, aku shock. Melongo gitu.

"woi bocah ngapain lu, ngintip kami ya?" kata si cowoknya.

"a anu ka kagak kok kak!" jawabku gugup.

lalu aku membalikan badan dan cabut dari tempat itu, huft padahal sudah kebelet pipis malah gak jadi, jadi, aku tahan sampe bel pulang tiba. Dan buru-buru ke toilet lagi, dan semoga gak ada yang lagi pacaran lagi.
Tapi pas ke toilet, Jiah kok malah ngantri, berasa kayak pembagian sembako saja.

saking gak tahannya, pas mau pulang. eh pas banget jalanan sepi, pipis di balik pohon gak apa apa kali ya?

Yah, dengan clingak clinguk, tengok kanaan kiri aku membuka resletingku dan, seerr . . . lega rasanya.

Din . . Din

tiba-tiba ku dengar suara klakson.

Anjiir kaget gila, dan pas lihat ke belakang ternyata itu cowok yang . . .

Aku Kau Dan Dia



Kategori komedi Romantis

A K D D
Aku Kau Dan Dia 01

O S P E K


Masa Sekolah adalah. Masa paling menyenangkan. Apa lagi saat MOS "Masa Orientasi Sekolah" Dan dari situlah awal kisahku.


Senin pagi aku terbangun dengan sangat-sangat terkejut, yah, adikku si dewi membangunkanku dan menarik selimutku, sontak aku kaget, panik dan aku tarik selimutku lagi.

Bukan karena suara cerewetnya yang membuatku panik, melainkan karena kebiasaanku yang kalau tidur kadang gak pakai baju.

Dan malam itu mungkin aku lupa mengunci pintu, hingga adikku bisa masuk ke kamarku.

"woi bangun, kok masuk selimut lagi?" si Dewi adikku membangunkanku.

"haaa . . ka kau li lihat?" aku panik.

"yah lihat, matahari sudah terik gitu!" Dewi menunjuk jendela yang sudah terang benderang.

"Kok dia gak kaget dan biasa saja yah, apa sudah tahu dari dulu?" pikirku dalam hati.

lalu aku membuka sedikit, mengintip kedalam selimut. Melihat ke tubuhku. Dan ternyata aku masih pakai celana. Oh iya lupa kalau tadi malam karena dingin, jadi aku hanya pakai celana boxer saja.
Huft untung saja, gak sampai ketahuan adikku.

"malah bengong lagi. bu.. Kakak gak mau bangun nih" celoteh Dewi mengadu ke Ibu.

"ih apaan sih lu!? iya iya gue bangun, cerewet!" gerutu kesal aku padanya.

"malah ngejek, lupa ya, ini hari pertama kakak sekolah kan?" Dewi mengingatkanku.

"waah . . iya! jam berapa sekarang? Minggir lu!" kataku.

"hi hi rasain lu, males bangun sih" Dewi ketawa senang.

"huft gawat bisa telat nih" aku beranjak bangun dari tempat tidurku.

Aku pun langsung menuju ke kamar mandi, dan setelahnya cepat-cepat pakai seragam sekolah. Masih pakai merah putih.

"Putra makan dulu!" dari arah dapur terdengar suara Ibu menyuruhku makan.

"nanti saja Bu, pas pulang saja" jelasku.

Yah, ayah udah berangkat kerja dari tadi pagi, jadi gak bisa nebeng deh.

Aku pun lari terburu-buru, dan . .

C i i e t . . . . tiba-tiba Satria F U ngerem mendadak di depanku pas di tikungan jalan, kulihat cowok keren dan cewek cantik yang diboncengnya. Mungkin pacarnya, Dan mereka pun menegurku.

"woi kalau jalan liat kanan kiri dong!" kata si cowoknya.

"i iya maaf kak!" jawabku.

Wah . . gila, keren banget tuh orang, pacarnya juga cantik, bikin iri saja. Anak sekolah mana ya mereka, huft coba ayahku membelikan aku Motor yah? punya sih. Tapi biasa di pakai kerja ayah.

Oh iya. Sampai lupa memperkenalkan diri. Hehe
Nama aku Putra 13 tahun, anak ke 1 dari 2 bersaudara, Dewi nama adikku,
tinggi ku 165cm dan berat 50kg. Penampilan bisa dibilang aku cukup menariklah, imut, putih gitu, itu kata orang-orang loh hehe . .

Dan hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah menengah pertama SMP. Yah, dengan terburu-buru karena bangun kesiangan.

Akhirnya angkot lewat juga, dan sampailah aku di sekolah. Dag dig dug euy. Tahu lah pertama gitu. Siswa siswi pun berbaris di aula sekolah untuk mengetahui pengumuman pembagian kelas, dan aku dapat di kelas 1 B. Kakak-kakak senior pun membimbing kami menuju kelas masing-masing.

setelah kakak-kakak senior memperkenalkan diri, dan sekarang giliran aku dan teman-teman yang memperkenalkan diri satu persatu.

Oh iya cara memperkenalkan diri pun harus pakai gaya, huft dikerjain sama kakak senior deh ceritanya nih.

Dan salah satu teman memperkenalkan diri . .

"hai, teman-teman namaku Ayu, sesuai namanya aku ayu dan manis" * dengan gaya chibi.

"hahahaha . . ." tawa sekelas pun pecah karena tingkah dan gaya lebay nya.

"salam kenal sobat . . Nama gue Harry, jangan lupa dukung hari dengan ketik sms HARRYKEREN kirim ke 0000 blong.

"hahaha . . ." riyuh tawa anak-anak sekelas karena tingkah kocaknya,

lalu ada teman yang merespon

"Harry nama panjangmu apa? Hari senin, hari minggu hahaha . . ."


* *


beberapa lama kemudian, huft sepertinya aku kebelet pipis, dan aku pun ijin sama kak senior.

"kak, aku ijin kebelakang dulu yah?"

"iya, silahkan!" jawab kak Rina.

"kak Rina, katanya putra sudah tegang berat liat kak Rina, makanya ke toilet tuh kak haha . ." sela Dody.

"haha mau coli yah?" Si Sony ikut-ikutan.

"coli apaan tuh?" kak Rina kepo abis.

"Putra boleh aku bantuin gak? haha . ." canda Dion

"Ha ha ha ha" riuh tawa sekelas pecah lagi,

"jangan berisik! bisa disiplin gak sih kalian." bentak kak Anis pada kami.

"Haha rasain loh pada" dalam hati aku girang.

Yah, kak Anis adalah kakak senior cewek yang paling galak di kelasku. becandanya pada gila sih.

Lalu aku pun keluar.

"yah toiletnya sebelah mana ya? nah itu dia"

saat menuju toilet, aku terkejut oleh dua sosok yang membuat bulu kuduk aku merinding. Hehe bukan setan loh, melainkan dua anak manusia yang tengah pacara. dan yang bikin kagetnya lagi ternyata mereka itu, dua orang yang hampir menabrakku tadi pagi.

Mereka menatapku, aku shock. Melongo gitu.

"woi bocah ngapain lu, ngintip kami ya?" kata si cowoknya.

"a anu ka kagak kok kak!" jawabku gugup.

lalu aku membalikan badan dan cabut dari tempat itu, huft padahal sudah kebelet pipis malah gak jadi, jadi, aku tahan sampe bel pulang tiba. Dan buru-buru ke toilet lagi, dan semoga gak ada yang lagi pacaran lagi.
Tapi pas ke toilet, Jiah kok malah ngantri, berasa kayak pembagian sembako saja.

saking gak tahannya, pas mau pulang. eh pas banget jalanan sepi, pipis di balik pohon gak apa apa kali ya?

Yah, dengan clingak clinguk, tengok kanaan kiri aku membuka resletingku dan, seerr . . . lega rasanya.

Din . . Din

tiba-tiba ku dengar suara klakson.

Anjiir kaget gila, dan pas lihat ke belakang ternyata itu cowok yang . . .