Kamis, 01 Mei 2014

Cemburu

pp3.jpg


Aku Kau Dan Dia 10
CEMBURU

Hai jumpa lagi dengan Cerpenku, udah lama yah nunggu part 10 nya, maaf deh. Abis penulisnya males tuh hehe
Ok langsung aja kita ke KTP, eh TKP maksudnya xixixi

Udah tau aku kan Ceritanya, kalau belum, baca
<< Cerita Sebelumnya

Aku Putra anak pertama dari dua bersaudara, Dewi nama adikku. Agak berat sih memperkenalkan si Dewi adikku itu, tau kenapa? Yah karena dia sangat2 nyebelin, super cerewet kayak mak lampir deh tepatnya.

Aku yang sebagai anak pertama, terkadang ingin juga punya figur seorang kakak. Dan itu jadi kenyataan, kemarin aku baru saja punya kakak angkat, Revan namanya. Dia mengagapku seperti adiknya. Itu dikarenakan karena aku mirip adiknya, Tio yang telah tiada karena kecelakaan

dan hari ini kak Revan akan menjemputku untuk berangkat sekolah bareng. Yang memang aku dan Kak Revan 1 sekolah disekolah menengah pertama SMP, Dia kelas 3 dan aku kelas 1

Seneng rasanya . . Di jalan kami tertawa bercanda bersama. Mampir sarapan pagi di bubur ayam Mang Udin, pokoknya seru seruan rame deh

Oh iya ada satu hal yang gak aku suka dari kak Revan itu adalah, kalau pada saa t bonceng sama dia, terus ngebut, hi . . takut gila

Di jalan saat menuju sekolah, Putra bertemu dengan Dion Dan Indah yang di boncengnya

"hai, Putra . ." sapa Indah ke Putra

"eh, Indah . . Cieh cieh" balas Putra sedik meledek

Indah menengok kebelakang dan senyum. Dia terlihat begitu cantik, dengan rambut yang terurai dan melambai lambai karena laju motor dan angin
sementara dion terlihat diam saja

"tadi temen kamu ya dek" tanya Revan di depannya

"iya kak, dia Dion temenku"

"kalian lagi tidak musuhan kan"

"gak, kenapa kak!?"

"gak apa2, yang diboncengnya dan menyapa kamu tadi sih siapa, pacarnya yah"

"dia Indah, gak tau kak, mereka pacaran atau gak"

"lah, temennya kok gak tau"

"kenapa kak, Indah cantik yah"

"hehe" Revan ketawa

Sesampainya di Sekolah

Bella pacarnya Revan tengah ngambek, karena dia gak dijemputnya, padahal Bella sudah SMS dia sebelumnya

"Bel tunggu . . Marah ya?" Revan menghampiri Bella

"tau lah, tadi pagi kok gak jemput aku sih?" Bella terus saja berjalan

"maaf, abis aku nganter ibu ke pasar bel"

"alah bohong, tadi aku lihat kamu berangkat bareng siapa itu?"

"oh, itu Putra . . Kebetulan ketemu di jalan"

"ada hubungan apa kalian, kok jadi deket gitu"

"ceritanya panjang, nanti aku jelasin deh"

"berapa episode?"

"berapa ya, jiah bukan begitu bel"

Indah tengah berjalan sambil membawa tumpukan buku di tangannya, dan kebetulan ada Putra

"Ah Indah" sapa Putra

"eh Putra" balas Indah

"banyak bener bukunya, sini aku bantuin bawain" kata Putra

"wah kebetulan nih hehe"

Sambil berjalan menuju kelas, mereka mengobrol

"hmm oh iya, Indah dan Dion Deket yah. Udah jadian yah" tanya Putra

"ha, Jadian? Gak kok. Memang kenapa?"

"gak apa2, cocok aja gitu, Dion anaknya baik loh"

"iya dia baik, tadi aja dia nganter aku"

"dan sepertinya dia suka indah loh"

"jiah kata siapa"

"kata ku hehe"

"yeh, tapi aku udah suka sama seseorang"

"wah, siapa orang itu"

"Rahasia hehe"

"yah, cerita dong!" putra penasaran

Saat Indah dan Putra jalan tertawa bercanda bareng, mereka berpapasan dengan Dion. Dion terlihat tidak suka dengan kedekatan mereka berdua, lalu tanpa menyapa Dion berbalik arah meninggalkan mereka

"heh? Kenapa tu anak, gak biasanya" ucap Putra keheranan

"hmm mungkin ada masalah pribadi" sela Indah

"sepertinya" kata Putra

Dan sampailah di kelas 1A, kelas Indah
karena sedang jam isthrahat, kelas pun kosong. karena murid-murid yang lain pada keluar ke kantin atau sekedar duduk di aula taman sekolah

"nah udah sampai, makasih ya udah mau bawain" dengan senyum manis ucap Indah pada Putra

"ah biasa aja lagi, gak seberapa juga hehe" garuk kepala malu-malu Putra menjawabnya

Indah pun senyum tersipu malu

"oh ya, ke kantin yuk, Dion pasti lagi disana" ajak Putra ke Indah

"hmm duluan aja, nanti aku nyusul"

"oh, ya udah . .duluan yah"

"eh, tu tunggu" indah menahannya

"ya apa ndah" Putra menengok

"di kemejamu jadi banyak debunya karna buku tadi"

"ah iya" Putra melihat ke kemeja putihnya

"sini aku bersiin" tawar Indah

Indah pun membersihkan kemeja Putra dengan menepu-nepuk halus tangannya ke dada Putra. Putra terlihat jadi grogi dan salah tingkah, jantungnya berdebar debar. Dag dig dug gitu
dan tanpa sadar mereka bertatapan mata, mereka jadi terlihat tersipu malu-malu dengan wajah yang sama-sama memerah, tiba-tiba . . Ada Yang datang. Dan mereka terkejut

Ternyata itu Dion. Dion menarik tangan Putra, dan menyeretnya keluar kelas. Indah merasa gak ngerti dan hanya diam

"Putra ikut aku, ada yang mau aku omongin" bentak Dion

"eh iya, tapi tu tunggu dong" kata Putra, heran

"udah, cepet sini" paksa Dion

"duh, indah aku duluan yah" ucap Putra ke Indah

"I iya" Indah masih Bengong

Di Taman Sekolah, dibalik pohon Dion memegang bahu Putra, mereka saling bertatapan, Dion terlihat emosi

"apaan nih yon?"

"Putra kamu temenku kan"

"I iya kenapa emang?"

"kamu gak pengen kan liat temen kamu sedih"

"iya lah"

"kamu rela berkorban demi temen kan"

"hmmm berkorban gimana yon?"

"Putra, boleh aku minta satu hal darimu"

"apa itu"

"jauhi Indah"

"hah?"

"yah jauhi dia, demi aku tra"

"ta tapi yon?"

"aku mohon"

"gak bisa, kamu temenku, indah juga temenku"

"aku suka dia" bentak Dion pada Putra

"aku tau kamu suka indah, dan aku berusaha untuk menyatukan kamu dan dia"

"percuma, karena indah, di dia sukanya sama kamu
Putra"

"a apa?"

"yah, indah suka sama kamu Putra"

Dion Pergi meninggalkan Putra
Sementara Putra terlihat bengong

maaf putra aku bohong kalau aku suka Indah, sebenarnya itu kulakukan karena aku . . .
Cerita Selanjutnya >>

Tidak ada komentar: