Kamis, 01 Mei 2014

Cowok Rasa Mocca

mocca1.jpg


Aku Kau Dan Dia 14

COWOK RASA MOCCA


<< Cerita Sebelumnya

" Aku suka kamu Putra!!! "

C E T A A A A A R

Z A A A A A A S S H . . . *suara derasnya hujan

" Ah, hujan " Putra berkata

Di bawah tenda payung meja kantin Putra dan juga Dion berteduh.
Siang hari itu tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, murid-murid yang lain tengah belajar dikelas. Sementara Putra dan Dion di suruh keluar karena telah membuat keributan dikelas.


Z A A A A A A S S H . . .

Sejak Dion mengungkapkan perasaan suka terlarangnya pada Putra, keduanya saling diam dan seolah malu untuk saling bertatap muka satu sama lain, mereka menunduk dan saling membelakangi diantara kecanggungan dan kebisuan suasana

" Huft . . . Perasaan apa ini, kok jadi aneh gini ya, kenapa, kenapa dengan aku?.
Harusnya aku senang saat Dion menyatakan rasa sukanya padaku. Karena sejak awal aku juga memang suka dia " ditengah kebisuan Putra bergumam dalam hati


petir.jpg


G L E G A A A A A R . . . *Suara gemuruh petir

Dion terlihat tengah meremas kepalan tangannya sendiri, dia takut, dia malu, kesal pada diri sendiri kalau Putra memang normal dan dia bakal menjauhinya atau bahkan membocorkan tentang dirinya pada teman-teman yang lain

" Aaargh dasar bodoh, bego, kenapa kenapa aku harus jujur kepadanya. Ku pikir sejak pertama kenal dia aku kira dia sama sepertiku dan suka aku juga, yah mungkin aku salah atau memang karena aku sudah ternoda. Hingga dia jijik kepadaku " ucap Dion dalam hati


T E E E T . . . T E E T . . . *suara bell sekolah

Bell pulang sekolah berbunyi, siswa siswi berhamburan keluar kelas
Hujan pun sudah mulai reda, masih agak gerimis

Lama sudah Putra dan Dion saling diam, dan saat Dion menoleh ke Putra, dengan bersamaan ternyata Putra juga menengok kepadanya. Keduanya gugup dan salah tingkah serta dengan wajah yang sama memerah

" ah, a anu . . Aku duluan ya " Dion pamit pulang duluan pada Putra

" i iya " jawab Putra

Dion pun pergi dan berlari ke arah parkiran

" ma maaf Dion a aku memang munafik, lagian kamu gak menanyakan kalau aku suka juga apa tidak sama kamu sih. Dan tadi pun tidak menawariku pulang bareng. Sebenarnya aku ingin bilang tapi entah kenapa mulut ini seolah terkunci "

" ah maaf " Dion menabrak Indah karena lari terburu buru

" Di Dion " Indah keheranan


B R R R M . . . C I I E E T

" hai, belum pulang yah, aku anter balik yuk. Atau mau main ke rumahku!? "

" ah, kak Revan. Hmmm memang pacar kakak mana, gak pulang bareng dia? "

" udah cepet naik, si Bella udah pulang tadi bareng temen-temennya "

" lah kenapa gak bareng kak "

" biasa anak-anak cewek mau jalan-jalan ke Mall katanya"

" oh "

" udah, ayo cepet naik. Nanti keburu hujan gede lagi loh "

Putra pun pulang bareng Revan

Di jalan tanpa disengaja ternyata Dion ada dibelakang mereka, dia melihat Putra memeluk erat Revan

" kak jangan ngebut dong "

" haha segini masa ngebut "

B R R R R M

Dion tancap gas dan mendahului menyelip mereka dengan wajah kesal karena cemburu

Z A A A A A A S H . . . Hujan turun lagi dengan derasnya

Mereka kehujanan di jalan dengan basah kuyup

" wah ujan lagi kak "

" wah iya, kerumahku aja yah yang deket "

" ta tapi aku gak bawa baju ganti kak "

" gampang kan bisa pinjam bajuku nanti "

Beberapa menit kemudian

S R A A K . . B R A A G H . . C R A A A N G

Di rumah, dikamarnya Dion terlihat kesal, semua barang-barang yang ada di kamar, dimeja di berantakinnya, dilemparinya jatuh pecah berantakan dimana mana

" bodoh, bego, kenapa, kenapa aku berterus terang pada Putra kalau akhirnya jadi seperti ini. Aku gak bisa kalau harus jauh dengannya "

" A A A A A A A R G H "

Sepupu Dion Joko yang juga baru pulang sekolah. Heran dengan suasa kegaduhan di kamar Dion, dia pun memastikanya

T O K . . T O K . . T O K

" Dion ada apa, kenapa denganmu "

" Pergi, pergi kau kak dari kamarku " dengan nada tinggi Dion mengusir sepupunya dari kamarnya

Tanpa kata Joko pun menjauh menuju ke kamarnya

Di bawah shower Dion mandi karena kehujanan dan untuk menyegarkan pikirannya yang sedang kacau

Tubuhnya menggigil bibir merah delimanya membiru, tapi dia tetap saja dibawah kucuran air shower.
Dia melepas seragam sekolahnya lalu menyabuni seluruh tubuhnya, terlihat tubuhnya yang putih mulus bak porselen. Diusapnya tangannya, pahanya, lehernya, dadanya dengan menutup mata dia menggeliat.

Tiba-tiba dia teringat akan kejadian di kamar mandi saat bersama Putra
Dia membayangkan saat dia dan Putra terjatuh dan bertindihan. Rasa geli, hangat saat junior kecilnya menempel dan bergesekan di halusnya belahan pantat putra yang melorot karena gak sengaja ketarik olehnya. Sontak junior kecilnya jadi terbangun

Dion bergejolak, dia melihat juniornya merah tegang. dengan memejamkan mata serta duduk dan bersandar di tembok dia mengusap lembut junior kecilnya
Dengan berlumuran busa sabun di kocoknya juniornya dengan tangan kananannya
Diangkatnya kakinya ke atas hingga ngangkang. Tangan kirinya meremas remas buah jakarnya

" ah ah ah " Dion merancau menikmati solonya

Lubang pantatnya terlihat menganga merah serta berkedut kedut seperti empot anus ayam
Di usapnya dengan jarinya semementara tangan kanananya mengocok batang juniornya

"uh hah ah ah " terlihat Dion merem melek sambil mengggit bibir bawahnya
Kini jari tengahnya di masukkannya ke lubang lembut hangat merahnya kelur masuk dan tangan kanannya mengocok cepat juniornya

C L E K . . C L E K . . C L O K . . C L O K

" ah ah ah ah "

C R O O T . . C R O O T

* *


" Yah tumpah "

" apanya yang tumpah kak Revan "

" kopi moccanya nih dek, bentar kakak bikinin lagi yah "

" gak usah yang ini aja kak "

" itu punya kakak dan udah aku minum "

" gak apa apa "

" oh ya udah kakak bikin lagi, kamu udah kan mandinya? Itu Bajunya udah kakak siapin di kasur "

" iya kak "

Putra pun meminum kopi mocca bikinan Revan

" hmmm ini bekas bibir kak Revan " putra senyum senyum

" woi kenapa kamu dik senyum senyum sendiri "

B R U U P P ! !

" Uhuk uhuk . . Ah kak Revan ngagetin aja deh "

" haha udah cepat pakai bajunya, atau mau kakak pakaikan. Ayo sini "

" jiah apaan sih kak "

" hehe . . . Ah bentar di pipimu ada coklatnya nih"
Revan mengusap lembut jarinya pada pipi putra

" nyam manis pipimu dek "

" ih jorok kok di jilat "

" biarin, mayan haha "

Tiba tiba handuk Putra terinjak hingga melorot

" ups sorry "

" ah kak Revan nakal " terlihat memerah malu

" haha ya udah sekarang giliran kakak yang mandi, kamu pakai baju geh. Oh iya maaf gak ada celana dalam baru. Jadi pakai celana dalam kakak aja. Gak apa apa kan? Pilih aja ya "

Sementara revan mandi Putra memilih milih celana dalam Revan.

" hi hi ini begini ya celana dalam kak Revan, wangi " putra menciumnya

Tiba tiba kepala Putra terasa berat

" ah kenapa jadi pening, ngantuk gini, hoaam . . "

Putra pun tertidur di kasur Revan . . . .

Tidak ada komentar: