Senin, 09 November 2015

Misteri Bantal Guling

brondong.jpg

R A D I T
Raka Dan Adit 01

By cerpenseru@gmail.com


Misteri Bantal Guling


Malam kemarin itu . . .

BREEM . . BREEM . . suasana di salah satu jalan di Cirebon ramai dipadati anak-anak muda yang akan balapan motor, di malam minggu

“hei Adit, gue gak akan kalah dari elu.” tantang si Johan salah salah satu temennya.

“haha . . Gue juga gak akan kalah dari elu kali!” jawab si Adit menerima tantangannya Johan.

“3 . . 2 . . 1 . . Go . .” teriak Mona membawa bendera kecil, memulai balapan.

BREEM . . Motor-motor mulai melesat, saling menyelip satu sama lainnya.
Setelah berapa menit, tiba-tiba motor Adit terpeleset jatuh, hingga menabrak pembatas jalan.

Singkat cerita . . .

NGIUNG . . NGIUNG terdengar suara ambulan

“Mona . . . Motor si Adit kecelakaan” Teriak temennya Adit mengabari Mona pacarnya Adit.

“Adiiit . . . ” suara Mona menggema, berlari untuk menghampiri Adit, sambil menangis.

“Mona . . Aku di sini!” ucap Adit yang tiba-tiba muncul

"Adit kamu tidak apa-apa?" tanya Mona, memeluk Adit kekasihnya.

"Aku gak apa-apa, yang kecelakaan itu si Johan, motor kami tukeran. Aku pake motor dia, dan dia pakai motor aku.


*


Senin pagi, menjelang siang, sekitar pukul.10:15 WIB. Di bawah terik panasnya cahaya sinar sang surya.

"aduh Ma, berat nih . . . kita mau kemana sih?" keluh dan gerutu anak cowok cakep belasan tahun, bersama Ibunya di terminal bus. terlihat dia keberatan membawa koper dan ransel besar, yang dengan penuh peluh, bergegas menuju bus jurusan Jakarta Cirebon.

"sudah jangan bawel! Mama juga berat tau. kita akan ke Kota Cirebon. Ke rumah sahabat Mama, karena di sini kita sudah tak punya apa-apa dan siapa-siapa nak, huwaaa hu hu hu . . ." Mamanya bersimpuh menangis sejadi jadinya dengan air matanya yang mengucur seperti air mancur. Seperti di kartun-kartun.

"jiaah . . . nangisnya jangan kerar-keras! malu kali Ma banyak orang" anaknya menoleh ke kanan kiri, malu melihat sekitar, terlihat orang-orang memandang ke arah mereka.

SROOOT! *suara mamanya buang ingus di tisu


Perkenalkan nama gue Raka Pratama. Biasa dipanggil Raka. Gue adalah anak pertama dan satu satunya dari seorang Ibu yang sedang sedih saat ini.
yah, kami sedang terkena musibah, bisnis Mama hancur kena tipu orang, sehingga semua harta Mama disita termasuk Rumah. Mama adalah seorang single parent, ia udah lama pisah dengan Papa yang sekarang gak tau entah di mana. kata Mama sih, Papa udah menikah lagi dengan orang lain.
Usia gue 16 tahun kelas 1 SMA, Dan sekarang mungkin gue akan pindah Sekolah di kota Cirebon yang sedang kami tuju saat ini.

Di dalam bus, Raka menatap suasana jalanan sekitar, melihat bangunan dan pepohonan yang seolah bergerak dari balik kaca jendela bus, sambil mendengarkan musik di smartphone dengan headphonenya, Terlihat dia melamun.
dan Sementara Mamanya sedang asik ketawa ketiwi chatting dengan sahabatnya di tab, @sakura begitu nama akunnya. Sudah lupa dia dengan kesedihannya.

Chat di Facebook

Momoji : "sakura gimana, sudah sampai mana?"

Sakura : "sebentar lagi akan sampai nih Momoji!"

Momoji : "gyaa . . . Saya sudah tidak sabar untuk segera ketemu kamu nih Sakura"

Sakura : "iya, aku juga sudah tidak sabar, karena sudah 8 tahun kita tidak bertemu yah?"

Momoji : "iya yah, gimana dengan si Raka? wah . . pasti sekarang dia sudah menjadi brondong yang sangat tampan yah?!"

Sakura : "hoho . . iya dong, si Raka putraku sangat tampan dan imut banget, tidak kalah sama karakter-karakter Anime atau manga yaoi ke gemaran kita dulu loh, kalau si Adit Putramu bagaimana, pasti sekarang dia juga tidak kalah tampannya sama si Raka yah?"

Momoji : "iya tentu hihi . . kadang, sampai-sampai jiwa Fojoshiku kambuh, saya suka menguntit putraku apakah dia yaoi atau tidak, kalau dia sedang bersama sesama teman cowoknya."

Sakura : "wah, parah kau. kau mengiginkan anakmu itu yaoi yah."

Momoji : "hmmm ya gak lah, saya cuma mau memastikan saja kok hehe" KRIUK KRIUK *chat sambil sambil ngemil keripik singkong

Sakura : "haha iya, sama sih. aku juga suka mengamati kalau ada temen-temen si Raka main ke rumah"

Momoji : "wahahaha kita memang fojoshi-fujoshi akut yah, bagaimana kalau si Radit kita buktikan sama-sama?!"

Sakura : "Radit, Radit siapa ya?" garuk-garuk kepala mikir

Momoji : "ih . . Dasar! onenkmu kagak hilang-hilang dari dulu yah? Radit itu Raka dan Adit"

Sakura : "oh bisaan saja kau, ide bagus, tapi bagaimana caranya?" *sangat antusias

Momoji : "kita dekatkan mereka, si Raka akan satu kamar sama Adit"

Sakura : "wah, seru juga, tapi kalau mereka jadi saling suka beneran gimana?"

Momoji : "tidak mungkin, putraku punya cewek, kalau putramu!?"

Sakura : "hmmm, aku kurang tau, ok kita buktikan siapa diantara anak kita yang yaoi"

Momoji : "kita taruhan, kalo anak saya yang yaoi, saya akan serahkan sebagian dari hartaku ke kamu, tapi kalau anak kamu yang yaoi maka kamu akan menjadi pelayan saya tanpa gaji selama 2 tahun"

Sakura : "menarik, tapi kalau sama-sama yaoi?"

Momoji : "siapa yang menyatakan cinta duluan, dialah yang kalah."


*


Sekitar jam 3 sore, Adit pulang sekolah diantar oleh supir Ibunya dengan mobil pribadi, tumben dia tidak bawa motor. motornya masih di bengkel karena jatuh dari trek-trekan sama temen-temennya kemarin.

"aku pulang . . ." teriak Adit masuk ke dalam rumah.

Seperti biasa di rumah terlihat sepi, hanya terdengar suara Bi Inah pembantunya yang sedang memasak di dapur.
Adit melangkah menuju dapur. Membuka gagang pintu kulkas, mengambil botol air mineral.

GLEUK GLEUK GLEUK Adit meminumnya.

"Mimi mendi Bi, Jare e dina kien ora ngantor?" *artinya "Mama mana Bi, katanya hari ini gak ngantor?" tanya Adit ke Bi Inah pembantunya, yang sedang membereskan meja makan di dapur.

"oh, anu si Ibu lagi metu bari bature jeh!" *artinya "oh, anu si Ibu lagi keluar sama temennya!" jawab Bi Inah dengan logat medok Jawa Cirebonnya.

"Oh . ." ucap Adit sambil berlalu ke arah tanggga, mau naik menuju ke kamarnya yang ada di lantai atas.

"den Adit ora mangan dipit tah? Iki uwis Bibi siapin jeh" *artinya "den Adit gak makan dulu? Ini udah Bibi siapin loh" Tawar Bi Inah ke Adit.

"engko bae Bi, wis ngantuk pisan. Pengen turu dipit" *artinya "nanti aja Bi, dah ngantuk banget. Mau tidur dulu" jawab adit sambil berlalu naik ke anak tangga. Menuju lantai atas, ke kamarnya.

*Kalau sama pembantunya, si Adit biasa menggunakan bahasa Cerbon atau Cirebon. Karena di Cirebon bahasanya campur-campur, ada yang pakai bahasa Indonesia, Jawa Cirebon, Bebasan, dan Sunda.

Sesampainya di kamarnya, Adit menaruh tas lalu membuka sepatunya juga seragam putih abu-abu yang dikenakannya.
Dengan hanya mengenakan kaos dalam singlet dan celana boxer, dia menjatuhkan tubuhnya ke ranjang kasur tempat tidurnya.
yah karena sore ini di luar cuacanya memang terlihat sangat panas banget.

Adit terlihat senyum-senyum sendiri, dengan wajah yang merona membayangkan cewek barunya yang baru jadian seminggu lalu, di taman sekolahnya.

"Mona . . . Sayangku i love you . . . Emuaach"

sambil tiduran memejamkan mata, Adit memeluk erat-erat bantal gulingnya, serta dengan memonyongkan bibirnya dia mencium bantal guling yang tertutup selimut tersebut.

DEG! Sesaat Adit terpaku diam, saat bantal guling yang dipeluk ciumnya itu tiba-tiba bergerak. Bulu kuduknya berdiri, merinding.

"hih . . . Kenapa ini guling, kok gerak-gerak sih? Jangan-jangan ini setan si Johan yang pinjam motorku waktu balapan motor sama temen-temen yang lain kemarin . . . Aagh, tapi kata temenku, si Johan baik-baik baik aja. Dan masih ada di rumah sakit. Atau jangan-jangan, Johan udah gak ada lagi . . . Lalu kenapa arwahnya dia ngikutin aku" pikirnya Adit dalam hati, dengan terpaku ketakutan.

GLEGAAAR terdengar suara gemuruh petir.

Suasana kamar tiba-tia menjadi gelap mencekam, di luar cuaca menjadi mendung, yang disertai angin kencang. Tirai jendela kamar melambai-lambai terkena tiupan angin.

Dengan gemetar, perlahan Adit membuka selimut yang menutupi bantal guling tersebut

"Waaaaaaa . . .!" Teriak Adit terkejut, melihat sosok anak lelaki yang sebaya, dengan wajah pucat.

"Waaaaaaa . . ,!" begitu juga dengan anak tersebut.

"si siapa kau, ke kenapa ada di kamarku?" tanya Adit ketakutan, sambil menjauhi anak tersebut.

R A D I T (Raka dan Adit) The Trailer

iqbal-cjr.jpg

R A D I T
(Raka Dan Adit)
By cerpenseru@gmail.com


TEMAN WAKTU KECIL


Pagi menjelang siang, sekitar pukul.10:15 WIB. Di bawah terik panasnya cahaya sang surya.

"aduh Ma, berat nih . . . kita mau kemana sih?" keluh dan gerutu anak cowok cakep belasan tahun, bersama Ibunya di terminal bus. dia terlihat keberatan membawa koper dan ransel besar yang dengan penuh peluh, bergegas menuju bus jurusan Jakarta Cirebon.

"sudah jangan bawel! Mama juga berat tau. kita akan ke Kota Cirebon. Ke rumah sahabat Mama, karena di sini kita sudah tak punya apa-apa dan siapa-siapa nak, huwaaa hu hu hu . . ." Mamanya bersimpuh menangis sejadi jadinya dengan air matanya yang mengucur seperti air mancur. Seperti di kartun-kartun.

"jiaah . . . nangisnya jangan kerar-keras! malu kali Ma banyak orang" anaknya menoleh kanan kiri, malu melihat sekitar, terlihat orang-orang memandang ke arah mereka.

SROOOT! *suara mamanya buang ingus di tisu

*

Perkenalkan nama gue Raka Pratama. Biasa dipanggil Raka. Gue adalah anak pertama dan satu satunya dari seorang Ibu yang sedang sedih saat ini.
yah, kami sedang terkena musibah, bisnis Mama hancur kena tipu orang, sehingga semua harta Mama disita termasuk Rumah. Mama adalah seorang single parent, ia udah lama pisah dengan Papa yang sekarang gak tau entah di mana. kata Mama sih, Papa udah menikah lagi dengan orang lain.
Usia gue 16 tahun kelas 1 SMA, Dan sekarang mungkin gue akan pindah Sekolah di kota Cirebon yang sedang kami tuju saat ini.

Raka menatap suasana jalanan sekitar, melihat bangunan dan pepohonan yang seolah bergerak dari balik kaca jendela bus, sambil mendengarkan musik di smartphone dengan headphonenya, Terlihat dia melamun.
Sementara Mamanya sedang asik ketawa ketiwi chatting dengan sahabatnya di tab, @sakura begitu nama akunnya. Sudah lupa dia dengan kesedihannya.

Chat di Facebook

Momoji : "sakura gimana, sudah sampai mana?"

Sakura : "sebentar lagi akan sampai nih Momoji!"

Momoji : "gyaa . . . Saya sudah tidak sabar untuk segera ketemu kamu nih Sakura"

Sakura : "iya, aku juga sudah tidak sabar, karena sudah 8 tahun kita tidak bertemu yah?"

Momoji : "iya yah, gimana dengan si Raka? wah . . pasti sekarang dia sudah menjadi brondong yang sangat tampan yah?!"

Sakura : "hoho . . iya dong, si Raka putraku sangat tampan dan imut banget, tidak kalah sama karakter-karakter Anime atau manga yaoi ke gemaran kita dulu loh, kalau si Adit Putramu bagaimana, pasti sekarang dia juga tidak kalah tampannya sama si Raka yah?"

Momoji : "iya tentu hihi . . kadang, sampai-sampai jiwa Fojoshiku kambuh, saya suka menguntit putraku apakah dia yaoi atau tidak, kalau dia sedang bersama sesama teman cowoknya."

Sakura : "wah, parah kau. kau mengiginkan anak kau itu yaoi yah."

Momoji : "hmmm ya gak lah, saya cuma mau memastikan saja kok hehe" KRIUK KRIUK *chat sambil sambil ngemil keripik singkong

Sakura : "haha iya, sama sih. aku juga suka mengamati kalau ada temen-temen si Raka main ke rumah"

Momoji : "wahahaha kita memang fojoshi-fujoshi akut yah, bagaimana kalau si Radit kita buktikan sama-sama?!"

Sakura : "Radit, Radit siapa ya?" garuk-garuk kepala mikir

Momoji : "ih . . Dasar! onenkmu kagak hilang-hilang dari dulu yah? Radit itu Raka dan Adit"

Sakura : "oh bisaan saja kau, ide bagus, tapi bagaimana caranya?" *sangat antusias

Momoji : "kita dekatkan mereka, si Raka akan satu kamar sama Adit"

Sakura : "wah, seru juga, tapi kalau mereka jadi saling suka beneran gimana?"

Momoji : "tidak mungkin, putraku punya cewek, kalau putramu!?"

Sakura : "hmmm, aku kurang tau, ok kita buktikan siapa diantara anak kita yang yaoi"

Momoji : "kita taruhan, kalo anak saya yang yaoi, saya akan serahkan sebagian dari hartaku ke kamu, tapi kalau anakmu yang yaoi maka kamu akan menjadi pelayan saya tanpa gaji selama 2 tahun"

Sakura : "menarik, tapi kalau sama-sama yaoi?"

Momoji : "siapa yang menyatakan cinta duluan, dialah yang kalah."




.

Minggu, 25 Oktober 2015

Sungai Kenikmatan

sungai.jpg

Cerita Nyata Masa Kecilku

SUNGAI KENIKMATAN


Entah kenapa aku jadi seperti ini. dari kecil, sejak SD kelas berapa tepatnya aku kurang inget. yang jelas suka aja kalau liat yang imut-imut baik cewek atau pun cowok
Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara yaitu aku dan yang kedua adiku yang cewek. Tapi sekarang sih jadi 4 bersaudara.
Kalau ortu kerja biasanya aku dan adikku dititipkan di Rumah nenekku, Nenek dari pihak ibuku. Karena nenek dari ayah juga sibuk dagang di pasar dan pulang siang pada waktu itu. Rumah nenekku di Desa sebelah. Gak jauh dari tempat aku tinggal. Pakaian sehari-hari dan seragam sekolah kebanyakan ada disana, karena hampir tiap hari makan pulang pergi sekolah dari rumah nenekku

Kalau sore dan ortu udah balik kerja biasanya kami dijemput pulang sama ayah.
Hari2 aku di rumah nenek sangat menyenangkan, Setelah pulang sekolah biasanya aku dan temen-temen main layaknya anak-anak desa umumnya, yaitu ke kebun cari buah buahan liar seperti buah salam kresem, jambu, dan lain-lain. Atau cari biji jambu mete dan dibakar rame-rame . . . Pokoknya apa yang ada di kebun kami sikat, bakar singkong misalnya. Yah seperti "Si Bolang" gitulah tepatnya.
Dan setelah itu biasanya kami mandi di Sungai. Dan dari situlah aku mulai tertarik ke sesama jenis.

Di Sungai kami buru-buru melepas baju, dan anak-anak di Desaku kalau mandi di Sungai biasanya pada telanjang bulat.
Waktu itu sih sungai masih bersih, gak seperti sekarang jadi kotor karena saluran pembuangan limbah rumah di alirkan ke sungai

Kembali ke cerita, kami sudah telanjang dan ada beberapa dari kami yang sudah terjun ke air, dan aku selalu memperhatikan titit dan bokong temen yang aku rasa paling imut dan cakep, putih gitu. Perasaan apa waktu itu aku belum ngerti.

Permainan yang biasa kami kakukan kalau mandi di sungai dan yang paling aku suka dimulai. Beruntung permainan itu bukan kejar kejaran di air, melainkan adu balap gendong di air.
Biasanya sih adu siut, kalau yang menang dapat gendong. Tapi karena kali ini kami berempat, jadi pasang pasangan buat adu cepat gendong.
Kami mulai membagi tim, dan beruntung aku dapat yang cakep pikirku, kulitnya mulus dan wajahnya cakep, imut, dan putih gitu

Permainan pun dimulai. Temenku yang pertama aku gendong

"1 . . 2 . . 3 . ." Go! . . .

Dia naik ke punggungku, ada rasa yang aneh saat titit dia nempel di punggungku, rasanya geli-geli gimana gitu, hehe . .

Kami pun tertawa ria bersama, dan sampai batas yang dituju, giliran aku yang gendong menuju ke awal start tadi. Aku pun naik ke punggungnya "hap" dan rasa itu datang lagi, tapi sekarang agak beda, karena titit aku yang bergesekan dengan kulit punggung dia, apalagi dalam keadaan telanjang, basah dan licin karena air. Rasanya tuh geli enak banget.

Karena akibat guncangan adu cepat menuju start di air, aku pun agak melorot karena licin, sampai turun tititku pas di belahan pantat dia, gak sampai masuk ke lubangnya, tubuh aku sampe kejang karena menahan rasa yang amat sangat enak, saat tititku nempel dan tergesek-gesek di belahan pantatnya. akibat gerakan larinya
sambil pipi dan bibirku nempel di leher dan telinganya, aku merem melek dibuatnya

Temenku sadar atau gak, saat aku tegang tadi, gak tau deh. Mungkin karena titit kami waktu itu masih kecil. Jadi gak berasa kali ya . . . ?
Lama-lama aku seperti mau pipis, aku peluk tubuh dia erat-erat, "ah ah ah" tubuhku bergetar dari ujung sampai kaki, menahan rasa geli geli licin dan hangat tubuh dia. Bisa dibilang orgasme mungkin pada waktu itu

Temen lawan aku juga mungkin merasakan hal yang aku rasakan atau gak, gak tau lah, yang jelas hampir tiap hari kami main gitu, kadang mungkin. Karena ada banyak permainan air oleh anak-anak desa kami kalau mandh di sungai.

Hingga aku beranjak remaja dan mengenal intermet dan tau video dan gambar gituan.
Rasa penasaran dengan gimana rasanya melalukan seperti yang di video itu

Aku mulai pacaran sejenis lewat facebook, awalnya aku iseng dan ketik di pencarian "maho" dan muncul lah temen-temen yang ada nama itu dan beberapa teman yang samanya juga. Hingga aku berkenalan dan terus jadian dengan anak SMP. Dia yang minat dan minta ketemu sama aku, dan akhirnya jadian deh . . .
Saat main ke rumahnya, kami sering melakukan seperti adegan adegan dan gaya yang pernah aku tonton di video itu. Tapi hanya sebatas gesek-gesekan dan onani bareng aja, gak lebih dari itu, karena takut tertular penyakit dan virus yang belum ditemukan obatnya.

Tak kurang dari tiga bulan, sampai pada akhirnya kami putus, apa penyebabnya mungkin aku akan ceritakan nanti

Setelah sudah beberapa bulan putus dengan anak SMP, sekarang aku bf.an sama anak kuliah keturunan cina, dan sepertinya anak orang berada kalau menurutku sih. Hubunganku dengannya juga sama seperti pada waktu sama anak SMP itu.

Dan pada akhirnya hubunganku dengannya putus juga. Sekarang aku sadar bahwa yang aku lakukan itu adalah dosa besar, dan aku mulai mencoba merubah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik

Senin, 15 Juni 2015

Tegangan Tinggi

bed.jpg

R A D I T
Raka Dan Adit 03


TEGANGAN TINGGI


<< Cerita Sebelumnya

Suasana malam yang dingin sehabis hujan sore tadi. Di dapur Bi Inah tengah asik berjoged ria sambil mencuci piring dengan alunan musik lagu-lagu tembang dangdut pantura.

"bhahaha" suara tawa Neneng baca komik

"Neneng . . . Pengen mendi ira? gemaya gemuyu dewek kayak wong edan ira. Ngrewangi Emak mbasuh piring mene!" artinya "Neneng . . . mau kemana kamu? ketawa-ketawi sendiri seperti orang gila kamu. bantu emak cuci piring sini!" suruh Bi Inah ke Anaknya yang sedang melintas sambil membaca komik

"Iya bentar mak, mau balikin komiknya kak Adit dulu! Jhahaha . . . Lucu nih komik ITAZURA NA KISS. Dramanya juga seru" kata Neneng sambil berlalu.
"hihi . . . Oh, iya. si Raka Unyu sudah sadar belum yah, lihat ah" Antusias Neneng ingin melihat Raka, dengan riangnya. "na na na na na"


BRAAAGH

"kak Adit ini komiknya Neneng balikin. . ." Neneng membuka pintu dengan semangatnya, tanpa permisi dengan alasan mengembalikan komik Adit yang dia pinjam. padahal mau ketemu Raka.

"Ah!! Ne Neneng . . . ? a anu i ini gak seperti apa yang kau lihat. Ta tadi aku terdorong oleh kamu dan aku jadi gak sengaja menciuuu . . . " Adit terkejut salah tingkah karena kemunculan Neneng yang secara tiba-tiba masuk ke kamarnya hingga mengagetkannya.

"Heh? mencium apa kak? maaf gara-gara Neneng, kak Adit tidurnya jadi terbangun ya? hehe . . ." dengan polosnya Neneng meminta maaf sambil gatuk-garuk kepala.

"apa, terbangun? ja jadi . . . tadi aku gak sengaja mencium Raka itu, mimpi toh?" pikir adit dalam hati sambil melihat ke bibir Raka yang terlihat gimana gitu.

"wooi . . . kak Adit kok melamun sih? oh iya, gimana si Raka? hehe" tanya Neneng sambil cengengesan malu-malu.

"ah a anu si Raka e enak. eh?" jawab Adit gugup sampai salah ngomong.

"heh, enak?" Neneng heran.

"a anu sudah agak enakkan atau mendingan maksudnya hehe" Adit salah tinggkah

"gyaaa Kak Raka manisnya . . . bibirnya ouch . . ." puji Neneng menggeliat memandang ke Raka yang tengah tidur dengan lucunya. Tanpa mendengarkan penjelasan Adit tadi.

"glek! bi bibir . . .? tiba-tiba Adit teringat mimpi tadi. "hey manisan juga aku kali. ayo keluar! nanti dia terbangun. aku juga mau tidur lagi nih" Adit menarik paksa tangan Neneng.

"aagh kak adit bentar lagi aja kok pelit ihk!?" pinta Neneng.

"ayo keluar" dorong Adit

"be bentar!" kata Neneng

"apa lagi?" tanya Adit

"Jangan apa-apain kak Raka ya!?" ucap Neneng polos.


JLEEEB!
* sebilah kapak maut Naga Geni 212 Wiro Sableng seolah melesat nenancap tepat di dadanya Adit. (ngena banget)

"haha mau ngapa-ngaain dia gimana, emang aku sakit apa? ayo cepat keluar!" bentak Adit sambil ketawa.


CREKH
"Fiuuh dasar si Neneng" Adit menghela nafas lega dengan bersandar di pintu, setelah mengunci pintu kamarnya. Lalu dia melangkah ke kasurnya sambil melirik ke Raka yang sedang tidur dengan manisnya.
"Glekh" Adit menelan ludah "aagh . . jangan lihat dia . . Jangan lihat dia . . ." gumam Adit geleng-geleng memukul-mukul kepalanya.


*


Tik tok tik tok . . .
Ditengah sunyinya malam, suara detik jarum jam dinding terasa begitu keras terdengar. Dibarengi dengan suara detak debaran jantung Adit yang menderu.
DAG DIG DUG DAG DIG DUG
"aaagh sial . . . Kenapa denganku, perasaan apa ini.? Huft mataku gak bisa terpejam, mana sudah pukul. 03:18 pagi lagi . . .untung besok hari minggu." ucap Adit uring-uringan berbaring satu ranjang dan membelakangi Raka.
Pukul. 04:05 akhirnya dia bisa tertidur. Zzzzzzzz . . .

Tapi sesaat setelah Adit tertidur, Raka bangun dari tidurnya. Jari tangannya mengusap-usap matanya lalu melihat ke arah jam dinding, dan pandangannya beralih ke Adit yang sedang tidur di sampingnya. Memandang dari kepala hingga kaki.

Zzzzzz . . . Adit tidur tak kalah manisnya dengan Raka, yah keduanya memang sangat tampan.
Perlahan dengan ragu tangan Raka mau menyentuh tubuh Adit, tapi gak jadi, lalu mulai menyentuh kembali. "Adit . . ." ucap Raka menyentuh bokong Adit

DEGH "whaaaaa . . ." Adit terbangun kaget, merinding kegelian karena di sentuh bokongnya oleh Raka. Begitu pun dengan Raka juga sontak terkejut karena teriakan Adit. "ma mau apa lu, pegang-pegang bokongku? Jangan macam-macam ya! Gue masih waras kali" bentak Adit ke Raka. Sambil duduk dan menutup dadanya dengan selimut, seperti seorang anak gadis yang akan direnggut keperawanannnya saja.

"heh . . .?" Raka bengong, heran. "apaan sih? Sudah subuh, sholat subuh yuk" ucap Raka dengan polosnya.

"a apa, jadi dia pegang bokongku untuk membangunkanku agar sholat subuh? duh . . apa yang kupikirkan kenapa aku jadi error begini hehe hehe" ucap Adit dalam hati sambil cengar cengir malu sendiri.

"ayo bangun . . .!" Raka menyentuh, menarik tangan Adit.

DRRRRTT!! tangan Adit seolah bagai tersengat aliran listrik bertegangan 1000 volt. Karena sentuhan jari tangan putih Raka yang begitu halus dan lembut itu. "a anu gu gue lagi malas sholat, elu kalau mau sholat, sholat saja" jawab Adit terpatah-patah yang berusaha terlihat tenang atau biasa saja. Tapi jatuhnya malah terlihat kikuk dan grogi.

"oh, ya sudah, itu kamar mandi ya?" tanya Raka.

"iya!" jawab Adit jutek, lalu membenamkan wajahnya ke bantal.

Raka membuka kaos yang dikenakannya, terlihat badannya yang agak berbentuk, kulit tubuhnya yang putih mulus seolah bercahaya. CLING CLING CLING . . . Lalu dicopotnya celananya, kini tubuhnya hanya tersisa celana dalam saja.

"Njiiir kenapa tu anak pakai acara buka baju di sini lagi?" Adit gak sengaja melihat, lalu menutup kepalanya dengan guling. "aagh bisa gila gue. Ngapain tuh anak?" Adit sedikit mengintip.

Terlihat Raka membungkuk, mengambil handuk yang masih di ranselnya. Nungging membelakangi Adit yang tidak jauh darinya.


*


Cit . . Ciit . . Ciiit . .

Pagi yang cerah, mentari bersinar dengan hangatnya, terdengar suara kicauan burung-burung gereja yang beterbangan di atap beranda lantai atas, di bawah jendela kamar Adit

"hoaaam . . ."Adit terbangun dari tidurnya, dia terlihat lesu, dengan rambut berantakan dan mata yang berputar-putar karena kurang tidur.
Sementara Raka terlihat gak ada disampingnya. "heh, kemana tu anak?" ucap Adit, turun dari tempat tidur. "adoh pusing . . ." Adit berjalan lunglai sempoyongan hendak memegang gagang pintu.

CREKH GUBRAAGH . . . "Kyaaaa . . . Adu duh . . . " teriak ibunya Adit dan juga ibunya Raka yang tiba-tiba muncul terjatuh dari balik pintu yang dibuka Adit.

"Mimi . . . Tante . . . Lagi pada ngapain?" Tanya Adit bengong.

BERSAMBUNG


Part 03 selesai juga, maaf kalau gak seru dan lama bikinnya. Kalau sudah banyak yang komen nanti dilanjut lagi.
Oh iya. Komennya dengan format Nama Umur Kota lalu komentar dibawah.

Yang mau promo FB beloknya juga boleh di komentar



.

Sabtu, 16 Mei 2015

Stadion Kenangan

galau.jpg


Awal mula terciptanya cerbung AKDD, saat itu aku iseng menulis catatan tentang kisah pengalamanku di facebook. Sampai akhirnya aku iseng ngarang cerpen dan keterusan jadilah cerbung Aku Kau Dan Dia atau di singkat AKDD

Dan inilah kisah pengalamanku yang waku itu aku tulis di catatan facebook


STADION KENANGAN


Ini adalah cerita pengalaman asliku, cerita tentang seseorang yang selalu terlintas di pikiranku, di setiap hariku

Hampir 1 bulan lebih sejak aku putus dengan bf ku kiky cowok keturunan cina yang salah satu mahasiswa di Cirebon *nama disamarkan

Entah tanpa sebab apa dia minta aku dan dia jadi hanya berteman saja. Alasannya sih, katanya dia merasa gak tenang dan bersalah aja dengan pacaran sejenis yang baru perama baginya itu.

Aku pun mengerti dengan apa yang dirasakannya itu. Karena aku juga pernah merasakan dan mengalaminya juga, perasaan sayang-sayangan dengan sesama cowok itu aneh aja rasanya, rasaannya gimana gitu awalnya.
Perasaan berdosa, malu pada diri sendiri, serta sms mesra takut ketauan dan terbaca oleh keluarga, saudara atau teman-teman

Walaupun kami sudah putus, hubunganku dengannya gak berubah, aku masih sering disuruh main kerumahnya, dan melakukan seperti apa pada waktu bf.an dulu aja. Misal mandi bareng sambil bercumbu ria dibawah shower, Atau tiduran dan bermesraan di Kamarnya, TTM gitu lah tepatnya, tapi hanya sebatas itu gak lebih, karena kami takut dan tau kalau itu dosa. Dengan tidak berbuat jauh, mungkin itu akan mengurangi dosa kami. Karena cinta itu gak harus dengan begituan. Kupikir aneh juga, kenapa mesti putus, yah mungkin karena dia sibuk, ngurus rumah makan dan kuliahnya, jadi gak ada waktu, sms aja jarang. Makanya dia lebih memilih TTM.

Di tengah kesendirianku, pada waktu malam itu aku dapat sms dari temen lama fb "Rehan" namanya. Dia adalah anak SMA, baru masuk SMA tepatnya. Karena waktu itu dia lagi masa orientasi sekolah gitu.

Aku kenal Dia di Facebook cukup lama, hampir 3 tahun kayaknya, karena waktu itu dia masih kelas 1 SMP.
aku sama Dia sudah lama gak saling kontak, dulu sih dia selalu sms aku tiap malam, tanya tentang apa dan gimana yang namanya bf.an itu, dan ngapain aja kalau pacaran dengan sesama cowok itu.
Dan aku pun cerita tentang apa yang biasa aku lakukan bersama mantanku itu ke dia. Kadang dia juga cerita tentang temen-temen basket di sekolahnya, dan lain-lain deh. Walau di fb pakai foto palsu, berasa nyaman aja smsan dengannya

Karena udah lama gak saling kontak, pas dia sms agak kaget dan seneng juga, karena ada perhatian baru dari seseorang lagi, yang sebelumnya gak aku dapatkan dari bf ku yang udah putus itu.

Hampir tiap malam Dia sms aku, "lagi apa ka" kata dia. Lalu aku pun bales "lagi tiduran aja nih de" dan bla bla bla

Sampai akhirnya dia minta ketemu, seneng rasanya. Karena hampir 3 tahun kenal belum pernah ketemu.

Aku penasaran juga dengan si "dd" begitu panggilanku ke dia. sebelumnya dulu juga hampir sempat ketemuan juga sih, tapi gak jadi, karena dia merasa gak PD, padahal dia udah sempat liat aku katanya. "huft curang" balas ku

Senin siang akhirnya aku janjian ketemu, kebetulan aku lagi libur. Dan katanya dia mau minta beberapa video G Hasil download ku yang aku ceritakan padanya pada hari-hari sebelumnya.

Dan siang itu kami janjian di Stadion Bima Cirebon

"cepet jangan lama-lama" isi smsnya padaku

"iya bentar" balasku

"aku dibawah pohon, samping warung, kakak dimana?" balasnya

"aku masih di jalan de, tunggu bentar lagi yah!" balasku

Beberapa menit kemudian aku pun sampai di tempat ketemuan, ternyata dia cakep dan keren juga, putih, Persis seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Tingginya mungkin 162 hampir sama denganku. Dan kalau orang lain liat kami berdua, pasti dikira seumuran, atau malah aku yang dikira lebih muda. Karena aku masih terlihat kayak anak-anak gitu, baik wajah atau pun postur. Itu kata orang-orang juga loh

kembali ke Dia, dia memakai kaos putih dan celana jeans pendek se dengkul. Bibirnya seksi, dengan garis belah di tengah bibir bawahnya. terlihat keren dengan duduk di Honda Beat merahnya

"wah tipe aku banget nih" pikirku.

Pas aku mendekatinya, ternyata dia jutek dan pendiam, gak apa lah terlihat cool aja kalau menurutku

kami pun berjabat tangan

"maaf udah lama nunggu ya de?" aku memulai pembicaraan

"iya lah, udah dari tadi tau ka!" jawabnya jutek

"ya maaf, abis janjinya kan bukan jam sekarang" belaku

" . . . . . ." *dia diam

"oh iyah, katanya mau minta video" tanyaku

"iya" katanya

"bluetooth nya udah di aktifin belum de?"

"bentar, yah udah nih"

Setelah terkirim beberapa file. Trus dia dapat telepon dari temennya, terdengar suara temennya, dan . . .

"ka aku ada kegiatan MOS di sekolah" katanya

"Sekarang?" kataku

"iya ka"

"Ya udah!"

"duluan ya ka?"

"hati2 di jalan de"

"Iya"

Dia pun berlalu, seneng rasanyanya bisa bertemu dengannya

Siang itu sehabis ketemuan sama tu anak. Aku seolah olah menemukan bongkahan berlian yang begitu berharga bagiku.
Betapa gak, sikap diam dan juteknya itu telah membiusku, mencuri hatiku, aku terpana dan terpesona. dibuatnya. Dia adalah pangeran kecilku yang tampan

Di jalan aku senyum-senyum sendiri, gak nyangka kalau teman sms ku yang selama 3 tahun itu begitu mempesona bagiku. Apalagi dia Masih SMA

Senang dan bahagia ku saat itu seandainya digambarkan di drama televisi, mungkin dengan berlatarkan visual efek bunga-bunga dan love love yang beterbangan di sekelilingku dan seolah berkendara di atas jalan pelangi *lebay haha

Setelah sampai rumah, aku langsung sms dia, dan mengungkapkan isi hatiku padanya, kalau aku suka dia.
Tapi itu hanya bertepuk sebelah tangan, karena dia gak mengakui kalau dirinya ada ketertarikan dengan sesama jenis. Wajar sih, karena aku juga pernah mengalami masa2 itu. Siapa sih yang mau mengakui kalau dirinya gak normal. Yah gak apalah udah ketemu aja udah membuatku senang bagiku

Aku sempat menulis kisahku itu di catatan fb ku. Dan mantanku membacanya.

Kupikir dia udah tau itu sebelumnya, karena cerita itu kan aku buat udah lama, dan baru sekarang dia tanya, beruntung dia tidak marah dan suruh aku menulis kelanjutan cerita tadi. penasaran ingin tau apa yang aku lakukan bersama anak tadi katanya. Maksud dia apa ya? Tapi ya udah lah aku tulis aja. Yah walau nanti aku tambah kangen aja sama tu anak.
Yah aku gak bisa bohong kalau aku sangat-sangat kangen dia

Yup langsung saja kita ke KTP melanjutkan cerita tadi, eh salah TKP maksudnya hehe

Beberapa minggu berlalu. Dan sekarang giliran aku yang coba ajak ketemuan anak jutek itu lagi

Seperti biasa dia yang selalu Sms aku duluan

"malem ka" smsnya

"ya malem juga de" balasku

"lagi apa?" katanya

"lagi tiduran aja nih de"

"oh"

"iya. Oh iya kapan ketemu lagi de" ajakku

"gak tau" katanya

"minggu depan gimana?" kataku

"dimana?"

"di tempat yang dulu gimana?"

"emang tar kita mau ngapain ka!?"

"kk pengen deket, pengen ngobrol sama dd"

"ngobrol doang?"

"emang maunya ngapain de?"

"gak tau" katanya

"lah, kok gak tau? Tadi waktu ketemu cuma bentar euy"

"terus?"

"yah, pengen lebih lama aja gitu"

"oh" dia jawab oh, kata-kata andalannya

"gimana de?"

"ya udah, terserah kakak aja"

"Sip, hari minggu ya?"

"ya!"

Hari minggu yang ditunggu pun tiba. Bangun tidur dengan riang gembira aku mandi sambil nyanyi-nyanyi, saking senengnya hehe

Setelah pakai baju dan merapikan diri, aku pun mengeluarkan dan memanaskan si putihku * iya lah pakai baju, masa mau telanjang wkwkwk

"Teng" *haha kayak bel sekolah aja ya

waktu menunjukan pukul. 08:00, dan aku pun bergegas ketempat ketemuan, sengaja datang lebih awal karena gak mau dia protes karena lama nunggu lagi

Sesampainya di tempat tujuan, yaitu di taman stadion bima. aku duduk di bangku di depan warung yang tutup. Dan gak nunggu beberapa lama dia datang, nampak terlihat keren dengan dibalut kaos putih dan jeans panjang hitam yang dipakainya *aku terpesona ngiler, plak! Sadar woi haha

lalu kami pun berjabat tangan

"kita duduk disana aja yuk" ajakku

"iya"

lama kami saling diam. "huft duh salting nih gue, mau ngobrol apaan ya "
dan . .

"gimana sekolahnya?"

"ya begitulah"

"hari minggu gak ada kegiatam MOS?"

"gak ada"

"banyak yang cakep gak hehe"

"gak tau"

"oh hehe"

saling diem lagi

"liat videonya dong ka?"

"iya nih"

aku pun tiduran di tempat duduk stadion yang kecilnya yang di sebelah barat yang cukup sepi, ada dua lapangan di situ.
Angin bertiup dengan sejuknya. Dia liat video dan aku mainan hp aku yang satunya lagi, aku pun putar mp3

"de kamu gak ada acara lagi kan?"

"gak ada" jawabnya

aku bangun, dan aku duduk dibelakangnya. Lalu aku peluk dia dari belakang, sambil liat video dia diam aja. Tanganku mulai nakal, aku mulai masuk ke kaosnya dan mengusap usap dadanya dan aku mainkan putingnya. Aku cium punggungnya, wanginya . . .

Karena diamnya itu, aku makin berani, aku cium leher dia, jilat telinga dia, "akh" dia sedikit mendesah dan merem melek. Lama aku bermain disitu.
Aku pegang wajah imutnya, aku lumat bibirnya, kumainkan lidahku, ah . . Seakan dia milikku seutuhnya. Aku peluk erat dia. Udah lupa dia sama tu Video

Waktu hampir sore. kami beres- baju dan saling pamit pulang.

Sampai rumah dia sms " ka jangan sms atau hubungi aku lagi"


CETAAAR!

Bagai disambar petir di siang bolong. Aku terkejut terdiam dan tertawa sendiri "hahaha" lucu plus sedih juga sih.
aneh yang minta nomor, yang selalu sms duluan, yang minta ketemuan, kan dia sendiri. Dan waktu kucumbu juga dia membalas dan menikmatinya, mungkin dia gak suka aku atau menyesal, merasa berdosa karena tlah melakukan pebuatan yang gak wajar dan terlarang.

tanpa bales smsnya aku pun. Gak pernah hubungi dia lagi.

Dan terakhir dia bilang kalau dia kangen dan sayang aku.

Sempat mau ketemuan lagi, tapi selalu gak jadi. Dan aku pun berjanji untuk tidak meladeninya lagi.
Sampai dia meminta maaf dan cerita kalau dia sudah berhubungan denga temen lain. Aku sangat terpukul, kenapa dia cerita itu kepadaku yang secara dia tau kalau aku kan suka dia. Tapi aku pura-pura cuek dan aku bilang "oh" balasku
Karena setelah dipikir gak punya hak marah padanya.. Karena aku sendiri pernah dengan mantan bf ku itu

Kami pun mulai akrab lagi, sampai dia ngajak ketemu dan renang bareng tapi selalu gak jadi hampir 3 kali mungkin.

Aku berjanji untuk gak meladeninya lagi. Tapi aku lemah setiap dia sms lagi dan minta ketemu lagi "kali ini beneran kak serius" katanya

Tapi apa, saat aku sampai ditempat janjian dia balik lagi sebelum aku datang katanya aku telat, itu smsnya padaku. Aku gak membalasnya dan langsung balik pulang.

Sesampainya dirumah aku sms dia "jangan sms atau hubungi aku lagi" isi smsku "haha abis kk telat sih" balasnya.

Aku gak membalasnya lagi sampai sekarang.


THE END

Jumat, 20 Maret 2015

OH NO

radit02.jpg

RADIT 02
RAKA DAN ADIT


OH NO


<< Cerita Sebelumnya

GLEGAAAAAR!! *gemuruh petir.

"whaaaaaaa . . .!!" teriak Adit terkejut, ketika melihat sosok cowok berwajah pucat dibalik selimut tempat tidurnya.

"whaaaaaaa . . .!!" begitupun dengan anak tersebut, juga terkejut.

"si siapa kau, ke kenapa ada di kamarku?" Adit menjauh, menepi di tembok, dengan ekspresi yang sangat ketakutan.


ZAAAASSH . . .
*di luar terdengar hujan turun dengan derasnya.

"gu gu gue . . .!"

Flashback

"Ma . . . Emang alamat temen Mama beneran di sekitar daerah sini apa. Kok belum ketemu juga? Capek nih!" keluh Raka.

"kamu ini, dari tadi ribut mulu yah!? Bantuin cari kek! Mama lupa nih" bentak Mamanya.

"emang berapa nomer rumahnya?" tanya Raka.

"nomernya . . .? Aha! Itu dia rumahnya, nomor 23. yah, gak salah lagi." Mamanya girang, langsung menuju ke sana.

"Mama . . . Kopernya kok di tinggal sih?! yah . . Masa Raka yang bawa semua?"

Di depan gerbang pagar rumah. "permisi . . . Hallo . . Pak Satpam . . !" sahut Mamanya Raka. sementara Raka di belakangnya berputar, melihat kanan kiri melihat sekeliling suasana sekitar.

"ya. Ada perlu apa? Jawab Pak Satpam dengan mimik bengisnya.

"a anu mau tanya! Apa ini kediaman Ibu Dian Aditya?"

"oh, ini dengan Ibu Nindy ya? mari saya antar, Ibu sudah ditunggu di dalam dari tadi." Jawab Pak Satpam ramah dengan gaya ngondek.

"he?" Adit dan juga Mamanya heran garuk-garuk kepala. Karena melihat tampang bengis Pak Satpam tapi ngondek.

"waah . . Rumahnya sekarang jadi megah sekali seperti istana, jadi pangling. Beda banget dengan yang dulu waktu Mama berkunjung ke sini. halamannya juga luas. lebih megah dan lebih luas dari rumahku yang disita itu." gumam Ibu Nindy Mamanya Raka kagum, dan si Raka di belakangnya ngikut.

"gyaa Sakura . . ." sapa Dian Ibunya Adit. senang.

"Momoji . . ." sahut Nindy Ibunya Raka. Mereka cipika cipiki lalu berpelukan. "hu hu hu . . . Momoji sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi hiks." Ibu Raka menangis sedih, menceritakan bisnisnya yang di tipu orang.

"sudah . . .sudah . . . ! Gimana kalau kamu yang mengelola salah satu cabang rumah makan EMPAL GENTONG khas Cirebon saya!?" ucap Ibu Adit, menenangkan Ibunya Raka. Dengan mengusap-usap rambutnya.

"wah! Makasih Momoji, kamu memang sahabatku yang paling baik, hiks . . ." memeluk erat

"iya, saya juga akan merasa terbantu atas kehadiranmu, karena saya memang sangat kerepotan menghandle semua cabang-cabang rumah makan saya." jelas Ibu Adit senyum.

"hiks . . . Hiks . . . SHROOT!" Pak Satpam dan Bi Inah pembantunya ikut menagis.

"huwaaaaa . . ." Ibunya Raka nangis makin keras

"Sakura sudah, aku jadi ikutan sedih nih!"

"kakiku keinjek kamu kali hiks"

"wahaha sorry . . Ah, Itu si Raka ya?" tanya Momoji ke Sakura.

"iya!" jawab Sakura.

"kyaa lucu dan imut banget, sekarang udah gede yah, Inget sama tante gak? dulu waktu kecil kamu pernah berkunjung ke sini loh. Dan kamu suka berantem sama Adit, berebut mainanan mobil-mobilannya." ucap Momoji sambil mencubit cubit pipinya Raka. Saking gemesnya

"jangan pegang! ini mainanku" bentak Adit kecil ke Raka kecil. "huaaaaa Adit nakal Ma." Raka menangis, mengadu ke Ibunya. "Adit gak boleh gitu, Raka kan cuma pinjam, ayo kasih!" Ibunya Adit melerai. *memori Raka teringat masa kecilnya.

"Sakura, Raka ayo duduk! Bi Inah tolong ambilkan minum! Pak Satpam tolong bawakan barang-barang mereka."

"iya Bu!" jawab Bi Inah dan Pak Satpam.

"Ma . . ." ucap Raka lemas kelelahan.

"kenapa Raka, capek ya? istirahat saja di kamar atas, mari Tante antar!" tawar Ibunya Adit.

Raka dan juga Ibunya Adit melangkah menaiki tanggga menuju kamar atas, ke kamarnya Adit. Sesamainya di kamar, Raka melihat kanan kiri, atas bawah suasana kamar.

"nah Raka istirahatlah!" Ibu Adit mempersilahkan Raka.

"di di sini tan?" tanya Raka.

"iya, Raka tidur di kamar ini sama Adit!" jawab tante Dian atau Momoji.

"ta tapi gimana dengan Adit, Tan. apa Adit gak keberatan kalau Raka tidur sekamar dengannya?"

"udah . . . anggap aja kamar sendiri, ok!?"

"i iya . . ." jawab Raka.

"ya udah, tante tinggal. Met bobo muaaach" Tante Dian mencium pipinya Raka, lalu keluar menutup pintu kamar.


*


"oh, jadi kau anaknya teman Ibuku?" tanya Adit

"i iya!" jawab Raka salah tingkah


W u u u z . . .
Angin berhembus kencang, di tengah gelapnya ruang kamar karena mati lampu. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, KRIEET . . . Raka dan Adit terpaku kaku ketika melihat sesosok wanita bergaun putih, berambut panjang terurai. Dengan wajah putih, muncul dari balik pintu

"kun kuntilanak . . ." teriak Raka dan Adit terkejut ketakutan saling berpelukan.

"heh, Kak kak Adit kok?" ucap gadis itu

"hmmm?" Raka dan Adit masih berpelukan menengok ke arah gadis itu, lalu keduanya saling menatap

"Waaaa . . .!" keduanya melepas pelukan saling menjauh. Menjaga jarak


PLAAK!
Bi Inah memukul kepala gadis tersebut dengan sanjal jepit tepat saat Lampu kamar mulai nyala kembali

"aduh mak lara" artinya "aduh mak sakit" gerutu gadis itu.

"bagen, ngapai manjing-manjing ning kamere Adit? Bli sopan ira" artinya "biarin, ngapain masuk-masuk kamarnya Adit? Gak sopan kamu" bentak Bi Inah memarahi anaknya.

"Bi Inah ada apa ribut-ribut?" Ibunya Adit dan Ibunya Raka masuk, sambil membawa tas belanja dari Mall

"eh Ibu, ini anu biasa si Neneng . . " jawab Bi Inah.

"haha Neneng, kenapa wajahmu? Tanya Bu Dian

"lagi maskeran biar cantik kayak Ibu hehe . . Oh iya, itu siapa? Kok tadi mereka berpeluk . . .hemp!?" mulut Neneng dibungkam Adit.

"ssst tadi kami gak sengaja berpelukan karena melihat kamu kayak kuntilanak, jadi jangan ngira yang kagak-kagak ya?!" bisik Adit ke Neneng

"oh, dia Raka anaknya temen Ibu!" jawab Ibunya Adit.

"gyaaa keren . . Kenalin aku Neneng . . ." Neneng menjabat tangan Raka


BRUUGH
*tiba-tiba Raka pingsan jatuh ke kasur

"heh? Melihat kecantikan Neneng sampai pingsan gitu ya?" PLAAK! "Aduh sakit"

"cantik ndasmu, dia ketakutan karena melihat kamu kayak setan tau. Sana cuci muka!" bentak Bi Inah ke Neneng.

"huft iya iya" gerutu Neneng

"Raka . . .?" Ibunya Raka panik

"wah badannya panas banget . . Bi tolong ambilkan kotak obat dan air untuk mengompres" Ibunya adit menempelkan tangannya ke kening Raka.

"i iya Bu!" Bi Inah bergegas mengambil air.


*


"nah, udah . . Sakura ayo aku antar ke kamarmu! Si Raka biar dia istirahat. Adit nanti kamu kompres dia lagi ya!"

"heh, A Adit Mih?" tanya Adit enggan

"iya, dah sayang . . ." Ibunya menutup pintu

"huft, masa Adit yang mengompres dia sih?" gumam Adit dalam hati


"brmm brmm ngeeng" si Raka bermain mobil mobilan.
"jangan pegang ini punya Adit!" Adit Mengambil paksa mainan mobil-mobilannya dari tangan Raka.
"huwaaa . . " Raka menangis

Adit sekilas teringat kenangan masa kecinya bersama Raka. Lalu Adit pun mulai mengompres Raka

"ah, jangan!" desah Raka.

"hyaaaa . . ." Adit Kaget salah tingkah. "heh, mengigau toh?" ucap Adit sambil mulai mengompres Raka lagi, sambil menatap wajahnya

"gila ini anak manis banget, pasti banyak cewek yang suka" pikir adit

"tidaaaak . . . Apa yang aku pikirkan, Kenapa aku jadi muji ini anak? Aku normal, aku normal. Gak mungkin su suka dia, hanya kagum, hanya kagum" Adit menjauhi Raka, menepi ke pintu.


BRAGH
"whaaa2 . . .?" Adit terdorong pintu karena si Neneng membuka pintu, dengan semangatnya, hingga Adit terlempar ke Arah Raka dengan ekspresi lucu tanganya seperti burung yang mengepakkan sayapnya dan mendarat menindih Raka hingga gak sengaja bersentuhan bibir dengan Raka yang masih tertidur.

"kak Adit . . . Si Raka unyu sudah sadar bel . . . Haaa?" Neneng shock karena mendapati Adit tengah mencium Raka.