A K D D
Aku Kau Dan Dia 22
SISWA PINDAHAN
Aku Kau Dan Dia 22
SISWA PINDAHAN
<< Cerita Sebelumnya
Di kelas 1-B, terlihat suasana kelas yang ramai dan gaduh. oleh ulah Siswa siswi yang tengah saling bercanda gurau bersama teman-temannya. Disaat guru belum datang.
ada yang lempar-lemparan kertas yang diremas bulat "haha yeh, gak kena weh"
ada juga yang lagi pacaran di bangku paling belakang "ih kamu gemesin deh" *cubit pipi.
Ada yang lagi ngemil, baca buku, tidur di meja
Bahkan ada yang nyanyi-nyanyi juga"kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku"
Yang sibuk mainan game hp juga ada "yah, sialan kalah"
Pokoknya ramai seperti pasar deh. dan si Ayu yang centil sibuk makeup.an
"yup sudah cantik. Sesuai dengan namaku, iya kan mel?" tanya Ayu pada Amel temennya sambil senyum-senyum ngaca
"omegot Ayu Ayu" Amel geleng-geleng kepala tepuk jidat
"huft apa maksud mimpiku kemarin ya, apa itu pertanda kalau hubungan aku dengan Dion akan berakhir, alias putus?" Putra melamun sedih memikirkan mimpinya yang kemarin
"hey kenapa lu, perasaan dari berangkat tadi diem terus" tanya Dion tepuk bahu Putra yang lagi menyandarkan pipinya di meja
"ah, elu yon, ngagetin aja deh" gerutu Putra
"hihi baru main segitu saja sudah lemes, apalagi sampai gituan" canda Dion
"haha dodol, siapa yang lemes, gue ngantuk nih" jawab Putra
"eh, gawat . . Bu Berta sudah datang woi" teriak Angga yang melihat dari pintu dan bergegas duduk di bangkunya dan disusul murid-murid yang lainnya juga dan pada buru-buru merapikan diri
Tluk tuk tuk terdengar suara sepatu langkah langkah kaki Bu Berta menuju masuk ke kelas. Ibu Berta adalah guru bahasa Indonesia yang cukup ditakuti murid-murid, karena sangat galak atau jutek. umurnya 42 tahun dan belum menikah. Karena itu dia di juluki Ibu tingting
"selamat pagi Bu. . ." sapa murid-murid memberi salam
"ya pagi anak-anak . . Oh iya, hari ini kalian kedatangan teman baru murid pindahan dari Jakarta" ucap Bu Berta
"cowok apa cewek, cantik gak, Bu?" tanya Sony
"huuuu . . . " riuh temen-temen sekelas menyorakinya
"nak Irgy ayo masuk" suruh Bu Berta
Anak pindahan itu pun masuk, dengan tampang coolnya juga gayanya yang keren, seperti anak kota kebanyakan yang modis. Kemeja putihnya gak dimasukin dicelana.dikeluarin gitu serta sampai dada gak dikancing, hingga terlihat kaos dalamnya dan sambil mengenakan headpone yang dikalungin dileher, serta mengunyah permen karet di mulutnya
"ayo perkenalkan namamu " ucap bu Berta
"salam kenal semua. Gue Irgi" ucap Irgy datar
"OMG keren bingit, itu cowok mel, mirip ALIANDO yah" Ayu terpesona senyum-senyum dengan bertaburan love love dan bunga bunga di sekelingnya
"hadeh . .kumat lagi dah" celetuk amel menjedorkan dahinya sendiri ke bangku
Terlihat Irgy melambaikan tanganya ke arah Putra, mungkin bilang "hai".dan Putra juga terlihat membalasnya. Dengan melambaikan tangannya sambil senyum kepadanya
Sementara Dion terlihat bingung garuk-garuk kepala melihat mereka yang sepertinya sudah saling kenal
"heh, lo kenal dia ya?" Tanya Dion pada Putra
"kagak" jawab Putra senyum
"tapi kalian seperti udah kenal, awas ya kalau main-dibelakangku, aku gak suka itu" Dion curiga
"oh, itu . . Tadi pagi aku ketemu dia di koridor nanyain ruang kantor guru kepadaku, udah gitu aja" ucap Putra cuek tanpa menengok ke Dion dan malah melihat ke arah si Irgi
"Nah nak Irgy ayo duduk, ibu tinggal sebentar dulu ya. Kalian silahkan berkenalan" Bu Berta mempersilahkannya duduk lalu keluar
Irgy pun melangkahkan kakinya dengan kedua tangan yang disusupkan ke kantong celana"hai Irgy kenalin gue Ayu Permata Sari cantik jelita berseri-seri harum mewangi sepanjang hari hihihi" sapa Ayu genit mengulurkan tangannya ke Irgy, sementara Irgy gak menanggapinya, dan malah menuju ke arah Putra. Si Ayu bengong dengan tangan yang masih ingin bersalaman
"hihi kasian dicuekin, dulu sama Dion dicuekin. Sekarang anak baru juga" tawa Amel mengejek
"huft sialan, seneng luh ya mel. Ih . . sebel sebel. Masa princes secantik aku di abaikan. Hiks hiks" Ayu duduk sambil memukul mukul meja, kesal. "oh, iya mungkin bedakku kurang" Ayu makeupan lagi di kolong meja
"Ayu, ngapain kamu tadi, sini bedaknya bawa ke meja ibu!" bentak bu Berta kepadanya. Yang muncul tiba-tiba
"ta ta tapi bu . . .?" amel gugup
"gak ada tapi tapian. Kalau disekolah gak boleh bawa ini dan semacamnya. Mengerti kalian!" Bu Berta pun keluar lagi
"mengerti bu .." jawab murid-murid serempak
"eh, minggir luh!" Irgy menyuruh Dion pindah tempat duduk
"eh eh . .? Ini tempat duduk gue sama Putra. Noh disitu ada bangku yang masih kosong tuh!" jawab Dion sambil menunjuk ke arah bangku si Olga yang agak bencong yang masih sendirian
Irgy pun menengok ke arah Olga. Dan si Olga kedipin mata sebelah *Ting!
Irgy menelan ludah *Glek!
"ah, elu aja sana, gue maunya duduk disini" Irgy menarik paksa tangan Dion. Sementara Putra bengong. Anak-anak lain jadi melihat ke arah mereka berdua
"eh. Gak sopan amat sih luh main tarik paksa orang aja!" Dion gak terima, lalu mendorong dada Irgy hingga mentok ke meja lain
"emang iya, gak terima luh. Berani sama gue" Irgy membalas dengan menarik kancing kerah dada Dion
"sialan songong banget luh anak baru. Iya gue berani. Lu pikir gue takut apa?" *B U U G H K !
Dion memukul wajah Irgy. Irgy pun membalas memukul balik ke wajah Dion hingga Dion terjatuh. Lalu Irgy menindih dan terus memukulinya. Tak mau kalah, Dion bangkit dan menindih balik Irgy lalu memukulinya berulang-ulang juga.
BAGH BIGH BUGH
"sialan rasain nih songong" Dion memukul geram
"mami . . Ekeh takut hiks" Olga ketakutan karena perkelahian mereka tepat dibawah kakinya
"Oh, my baby honey ku pada berantem. Memperebutkan aku" ucap Ayu Percaya diri
"hei, Dion, Irgy sudah sudah" Putra berusaha, melerai mereka
"hey . . Gawat, bu Berta datang" teriak amel panik
"kalian berhentiiiii! . ." suara bu Berta seperti angin topan yang menghempas ke arah murid-murid menerpa rambut mereka. Hingga mereka pada kliengan dengan bintang-bintang yang berputar-putar di atas kepala mereka. Dion dan Irgy pun bengong dengan rambut meraka yang berdiri karena hembusan angin tadi
"Dion apa yang kamu lakukan, kenapa mengerjai anak baru" tanya Bu Berta
"Dia yang mulai duluan kok bu. Main rebut bangku aja" jawab Dion membela diri
"sudah-sudah, Dion kamu duduk sama Olga. Gak pakai protes. titik!"
Irgy pun duduk sama Putra, dan mereka asik mengobrol. Sementara Dion terlihat kesal
"huft awas kau ya, masalah kita belum selesai" *KRAAK Dion mematahkan Pensilnya
"hah? . ." Olga menengok
"apa lu liat-liat? Gue cipok mati lu" Dion nyemprot Olga
"kagak kagak kok, eh mau mau" Olga geleng-gelen kaget, lalu bibirnya manyun ingin dicium
"neh, cipok nih buku, muaaach . . . Gkgkgkgkgkgk" Dion nempelin buku ke muka Olga
ada yang lempar-lemparan kertas yang diremas bulat "haha yeh, gak kena weh"
ada juga yang lagi pacaran di bangku paling belakang "ih kamu gemesin deh" *cubit pipi.
Ada yang lagi ngemil, baca buku, tidur di meja
Bahkan ada yang nyanyi-nyanyi juga"kau bidadari jatuh dari surga di hadapanku"
Yang sibuk mainan game hp juga ada "yah, sialan kalah"
Pokoknya ramai seperti pasar deh. dan si Ayu yang centil sibuk makeup.an
"yup sudah cantik. Sesuai dengan namaku, iya kan mel?" tanya Ayu pada Amel temennya sambil senyum-senyum ngaca
"omegot Ayu Ayu" Amel geleng-geleng kepala tepuk jidat
"huft apa maksud mimpiku kemarin ya, apa itu pertanda kalau hubungan aku dengan Dion akan berakhir, alias putus?" Putra melamun sedih memikirkan mimpinya yang kemarin
"hey kenapa lu, perasaan dari berangkat tadi diem terus" tanya Dion tepuk bahu Putra yang lagi menyandarkan pipinya di meja
"ah, elu yon, ngagetin aja deh" gerutu Putra
"hihi baru main segitu saja sudah lemes, apalagi sampai gituan" canda Dion
"haha dodol, siapa yang lemes, gue ngantuk nih" jawab Putra
"eh, gawat . . Bu Berta sudah datang woi" teriak Angga yang melihat dari pintu dan bergegas duduk di bangkunya dan disusul murid-murid yang lainnya juga dan pada buru-buru merapikan diri
Tluk tuk tuk terdengar suara sepatu langkah langkah kaki Bu Berta menuju masuk ke kelas. Ibu Berta adalah guru bahasa Indonesia yang cukup ditakuti murid-murid, karena sangat galak atau jutek. umurnya 42 tahun dan belum menikah. Karena itu dia di juluki Ibu tingting
"selamat pagi Bu. . ." sapa murid-murid memberi salam
"ya pagi anak-anak . . Oh iya, hari ini kalian kedatangan teman baru murid pindahan dari Jakarta" ucap Bu Berta
"cowok apa cewek, cantik gak, Bu?" tanya Sony
"huuuu . . . " riuh temen-temen sekelas menyorakinya
"nak Irgy ayo masuk" suruh Bu Berta
Anak pindahan itu pun masuk, dengan tampang coolnya juga gayanya yang keren, seperti anak kota kebanyakan yang modis. Kemeja putihnya gak dimasukin dicelana.dikeluarin gitu serta sampai dada gak dikancing, hingga terlihat kaos dalamnya dan sambil mengenakan headpone yang dikalungin dileher, serta mengunyah permen karet di mulutnya
"ayo perkenalkan namamu " ucap bu Berta
"salam kenal semua. Gue Irgi" ucap Irgy datar
"OMG keren bingit, itu cowok mel, mirip ALIANDO yah" Ayu terpesona senyum-senyum dengan bertaburan love love dan bunga bunga di sekelingnya
"hadeh . .kumat lagi dah" celetuk amel menjedorkan dahinya sendiri ke bangku
Terlihat Irgy melambaikan tanganya ke arah Putra, mungkin bilang "hai".dan Putra juga terlihat membalasnya. Dengan melambaikan tangannya sambil senyum kepadanya
Sementara Dion terlihat bingung garuk-garuk kepala melihat mereka yang sepertinya sudah saling kenal
"heh, lo kenal dia ya?" Tanya Dion pada Putra
"kagak" jawab Putra senyum
"tapi kalian seperti udah kenal, awas ya kalau main-dibelakangku, aku gak suka itu" Dion curiga
"oh, itu . . Tadi pagi aku ketemu dia di koridor nanyain ruang kantor guru kepadaku, udah gitu aja" ucap Putra cuek tanpa menengok ke Dion dan malah melihat ke arah si Irgi
"Nah nak Irgy ayo duduk, ibu tinggal sebentar dulu ya. Kalian silahkan berkenalan" Bu Berta mempersilahkannya duduk lalu keluar
Irgy pun melangkahkan kakinya dengan kedua tangan yang disusupkan ke kantong celana"hai Irgy kenalin gue Ayu Permata Sari cantik jelita berseri-seri harum mewangi sepanjang hari hihihi" sapa Ayu genit mengulurkan tangannya ke Irgy, sementara Irgy gak menanggapinya, dan malah menuju ke arah Putra. Si Ayu bengong dengan tangan yang masih ingin bersalaman
"hihi kasian dicuekin, dulu sama Dion dicuekin. Sekarang anak baru juga" tawa Amel mengejek
"huft sialan, seneng luh ya mel. Ih . . sebel sebel. Masa princes secantik aku di abaikan. Hiks hiks" Ayu duduk sambil memukul mukul meja, kesal. "oh, iya mungkin bedakku kurang" Ayu makeupan lagi di kolong meja
"Ayu, ngapain kamu tadi, sini bedaknya bawa ke meja ibu!" bentak bu Berta kepadanya. Yang muncul tiba-tiba
"ta ta tapi bu . . .?" amel gugup
"gak ada tapi tapian. Kalau disekolah gak boleh bawa ini dan semacamnya. Mengerti kalian!" Bu Berta pun keluar lagi
"mengerti bu .." jawab murid-murid serempak
"eh, minggir luh!" Irgy menyuruh Dion pindah tempat duduk
"eh eh . .? Ini tempat duduk gue sama Putra. Noh disitu ada bangku yang masih kosong tuh!" jawab Dion sambil menunjuk ke arah bangku si Olga yang agak bencong yang masih sendirian
Irgy pun menengok ke arah Olga. Dan si Olga kedipin mata sebelah *Ting!
Irgy menelan ludah *Glek!
"ah, elu aja sana, gue maunya duduk disini" Irgy menarik paksa tangan Dion. Sementara Putra bengong. Anak-anak lain jadi melihat ke arah mereka berdua
"eh. Gak sopan amat sih luh main tarik paksa orang aja!" Dion gak terima, lalu mendorong dada Irgy hingga mentok ke meja lain
"emang iya, gak terima luh. Berani sama gue" Irgy membalas dengan menarik kancing kerah dada Dion
"sialan songong banget luh anak baru. Iya gue berani. Lu pikir gue takut apa?" *B U U G H K !
Dion memukul wajah Irgy. Irgy pun membalas memukul balik ke wajah Dion hingga Dion terjatuh. Lalu Irgy menindih dan terus memukulinya. Tak mau kalah, Dion bangkit dan menindih balik Irgy lalu memukulinya berulang-ulang juga.
BAGH BIGH BUGH
"sialan rasain nih songong" Dion memukul geram
"mami . . Ekeh takut hiks" Olga ketakutan karena perkelahian mereka tepat dibawah kakinya
"Oh, my baby honey ku pada berantem. Memperebutkan aku" ucap Ayu Percaya diri
"hei, Dion, Irgy sudah sudah" Putra berusaha, melerai mereka
"hey . . Gawat, bu Berta datang" teriak amel panik
"kalian berhentiiiii! . ." suara bu Berta seperti angin topan yang menghempas ke arah murid-murid menerpa rambut mereka. Hingga mereka pada kliengan dengan bintang-bintang yang berputar-putar di atas kepala mereka. Dion dan Irgy pun bengong dengan rambut meraka yang berdiri karena hembusan angin tadi
"Dion apa yang kamu lakukan, kenapa mengerjai anak baru" tanya Bu Berta
"Dia yang mulai duluan kok bu. Main rebut bangku aja" jawab Dion membela diri
"sudah-sudah, Dion kamu duduk sama Olga. Gak pakai protes. titik!"
Irgy pun duduk sama Putra, dan mereka asik mengobrol. Sementara Dion terlihat kesal
"huft awas kau ya, masalah kita belum selesai" *KRAAK Dion mematahkan Pensilnya
"hah? . ." Olga menengok
"apa lu liat-liat? Gue cipok mati lu" Dion nyemprot Olga
"kagak kagak kok, eh mau mau" Olga geleng-gelen kaget, lalu bibirnya manyun ingin dicium
"neh, cipok nih buku, muaaach . . . Gkgkgkgkgkgk" Dion nempelin buku ke muka Olga