Aku Kau Dan Dia 23
RASA INI
RASA INI
<< Cerita Sebelumnya
Siang hari yang cerah, sang mentari bersinar dengan teriknya, serta awan putih berarak dengan indahnya
TEET . . TEET. . TEET
Bel Sekolah ke tiga berbunyi, pertanda bahwa waktu belajar tlah usai. Siswa siswi dari beberapa kelas berhamburan keluar dari kelas masing-masing bersama teman-temannya dengan riangnya.
"Hei . . Amel tungguin aku dong" seperti biasa si Ayu yang ganjen sebelum keluar kelas, dandan dulu dengan terburu-buru karena Amel gak menunggunya
"yaelah, kau ini dandan mulu. Cepetan aku udah ditungguin nih sama adikku"
"iya tunggu bentar napa"
Dion terlihat kesal menguntit Putra yang sedang jalan bareng Irgy. "huft awas kau ya songong beraninya deketin BFku"
"auw . . Aow sakit mami . ." gak sadar Dion karena saking kesalnya hingga menjambak-jambak rambut Olga yang di depannya
"heh. .? So sorry hehe" Dion tersadar, garuk garuk kepala ketawa meminta maaf
"ih my prince Dion . . Kalau mau di rumahku aja, jangan disini dong cakep " TING gurau Olga genit mengedipkan mata lentiknya
"wew?" GUBRAAAAK Dion jatuh tersenyum geli
"ntar lusa katanya ada pertandingan basket antar kelas 1. 2, dan 3 ya Putra" tanya Irgy
Masih berjalan di koridor dengan Irgy, Putra terlihat menengok ke kanan dan kiri. Irgy yang sedari tadi mengajaknya ngobrol sepertinya gak didengarkannya.
"Putra . . Putra . . Hai, hello . ." Irgy heran dengan menggerak gerakkan tangannya di depan matanya.
"ah, ya a apa gy?" Putra tersadar gugup dengan wajah yang merah merona melihat wajah tampan Irgy tepat 10cm di depan wajahnya tiba-tiba
"haha maaf kaget ya? Abis aku ajak ngobrol dari tadi kau malah melamun entah kemana sih. Cari si Dion temenmu itu ya" tanya Irgy
"a anu, iya . . Tadi liat dia gak hehe" jawab Putra
"hmmm gak tau tuh, oh iya aku mau ke kelas sebrang, nunggu Indah. kau mau pulang ya, duluan saja. Daah" ucap Irgy berlalu senyum
"I Indah . .?" Ucap Putra heran dalam hati
"ekhem" sapa Dion dibelakang Putra
"eh Di Dion . ." jawab Putra kaget
PROK PROK PROK "Hebat, ada anak baru jadi lupa sama aku. Sampai-sampai aku ditinggalin yah" sindir Dion
"gak kok, tadi aku cari-cari kau gak ada"
"bohong"
"beneran"
"bohong"
"beneran"
Irgy duduk keren di bangku depan kelas menunggu Indah, sambil mendengarkan musik di headponenya. Sementara keluarlah si Betty cewek cupu berkaca mata dan berkawat gigi dari kelas lewat di depan Irgy. Betty tak melihatnya, karena dia memang gak centil seperti Ayu. Dia cenderung pendiam, pemalu dan kutu buku. Kesehariannya disekolah hanya di perpustakaan membaca buku, belajar dan belajar. Jarang bergaul dengan teman-teman lainnya. Betty pernah ada juga pada Penggemar Rahasia
"hai tunggu . ." tiba-tiba Irgy menghampiri si Betty
Betty berhenti dan menengok kebelakang. Rupanya Irgy hendak mengembalikan, selebaran kertas yang jatuh dari buku yang dia bawa di tangannya.
"ini punya kamu ya? Tadi terjatuh" tanya Irgy
"i iya, makasih" sambil menunduk membetulkan kaca matanya. Dia mengambil kertas itu lalu bergegas lari, secepat kilat dengan wajah yang memerah
"heh? Cewek aneh" Ucap Irgy heran
"siapa yang aneh?" tanya Indah yang baru keluar dari kelasnya, dengan rambutnya yang terurai tertiup angin dan juga spesial efek blink-blink di sekitaran wajahnya terlihat sangat cantik, manis dan mempesona
"eh, Indah. Udah ngerjain tugasnya?" jawab Irgy terpesona
"udah, yuk Pulang" ajak Indah, senyum
Sementara itu muncullah Ayu dan Amel menghadang di depan Betty. Dengan gaya ala ala preman pasar. Yang ingin menagih jata
"ma maaf permisi" ucap Betty
"Iya, silahkan" jawab Amel senyum
PLAAK! "aduh . ." Amel dijitak Ayu
"bego loh, kita kan lagi menghadang dia" bentak Ayu
"oh iya lupa hehe"
"hei kau" bentak Ayu menunjuk Betty
"ya, a ada apa ya . . " jawab Betty lugu
"apa? Jangan coba-coba godain pangeran Aliando ku yah, eh Irgy ku. Gak tau siapa kami yah"
"kagak tau. Memang kalian siapa"
GUBRAAK *Ayu dan Amel roboh
"baiklah, kami adalah Duo cantik, Ayu dan Amel penguasa sekolah ini ha ha ha ha" TAT TARAT TARAAAA dengan bergaya ala-ala pahlawan bertopeng Crayon Sinchan mereka berpose
KRIK KRIK KRIK *suara jangkrik
"hei, malah baca buku, liat aksi kami terkejut kek. Pose tadi kami Udah latihan selama dua minggu tau" bentak ayu ke Betty
"hihihi" Amel menutup mulut menahan ketawa
"maaf aku gak menggodain pangeramu kok" jawab Betty polos
"kagak? Tadi aku melihatmu, pakai pura-pura jatuhin kertas sih apa hah?"
"i itu kan gak sengaja jatuh sendiri"
"aktingmu bisa aja yah"
"hei hei ada apaan nih ribut-ribut" muncullah si Bella kakak kelas mereka
"eh, kak Bella gak ada apa kok, iya kan Betty hehe permisi kak, Amel ayo cabut . ." Ayu dan Amel lari ketakutan
"woi Ayu tungguin aku dong" Amel ketinggalan
Amel dan ayu ketakutan, karena waktu MOS Bella yang mengOSPEK mereka berdua. Dan Bella adalah cewek yang cukup tomboy, keras , si Revan pacarnya aja, takut sama dia.
Di parkiran, Putra dan Dion ketemu Irgy yang sedang membonceng Indah dengan mogenya "hai Putra, belum pulang? Aku duluan yah" sapa Irgy pada Putra, dan saat laju motor Indah melihat terus ke Putra. Begitu juga dengan putra. Ia melihat mereka dengan rasa yang gak dia mengerti. Perasaan apa itu
"i iya" jawab Putra bengong
"wah, bocah songong itu ternyata pacarnya Indah ya" ucap Dion, sementara Putra hanya diam "Putra ayo naik!" ajak Dion
"ah i iya" jawab Putra terpatah-patah
Di perjalanan "kita jalan-jalan dulu yuk" ajak Dion, sementara Putra gak menjawab, melamun pikirannya enah kemana. "Putra . . Kok gak jawab, ngantuk yah" Dion menggenggam tangan Putra
"ah, apa . . Tadi ngomong apa" jawab Putra kaget
"yaelah beneran ngantuk ya, tadi aku bilang, sebelum pulang gimana kalau kita jalan-jalan dulu"
"oh, ya bo boleh"
"hmm, gak jadi deh, sepertinya kamu ingin istirahat. Lain kali aja lah" ucap Dion senyum
Sesampainya dirumah
"makasih yon, mau mampir dulu"
"iya, lain kali aja, awas jangan keluyuran, sepertinya kamu capek" BRMM Dion menstart matic birunya
"iya, hati-hati di jalan yon . . ." Putra melambaikan tangannya dadah dadah ke Dion
Di kamar, Putra merebahkan tubuhnya, terlintas di pikirannya, sosok Indah dan Irgy yang waktu boncengan tadi. Perasaannya jadi gak karuan. rasa apa itu dia pun gak tau.
"rasa apa ini, panas, sesak rasanya hatiku melihat Indah dan Irgy begitu dekat. Apakah aku cemburu, apakah aku suka Indah, atau aku suka Irgy, aaagh kalau suka Irgy gak mungkin. Masa aku suka dia? Yah mungkin aku gak terima kalau Indah dekat Irgy. Huft . . ." ucap Putra dalam hati, sambil meremas sprei dan membenamkan wajahnya ke bantal
BERSAMBUNG
Terima kasih